Tawarkan Rute Unik Ibu Kota, Jakarta Marathon 2019 Diramaikan Ribuan Peserta Asing

Senin, 28 Oktober 2019 – 09:45 WIB
Pelepasan peserta lomba Electric Jakarta Marathon 2019, Minggu (27/10). Foto: Kemenparekraf

jpnn.com, JAKARTA - Belasan ribu pelari menyemarakkan Electric Jakarta Marathon 2019 pada Minggu (27/10). Setidaknya ada 7.000 pelari asing mengikuti ajang balap lari yang sudah masuk calendar of events (CoE) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) itu.

Electric Jakarta Marathon 2019 bukan sekadar lomba balap lari. Sebab, event itu juga menawarkan rute menawan bagi para pesertanya.

BACA JUGA: Electric Jakarta Marathon 2019 Diikuti Ribuan Pelari dari 45 Negara

Venue utama Electric Jakarta Marathon 2019 ada di Plaza Utara Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Kali ini, ada lima kategori lomba, yakni full marathon (21,195 Km), half marathon (21 Km), 10K, 5K (5 Km) dan Maratoonz.

Khusus Maratoonz adalah lomba lari berjarak 1 kilometer. Lomba itu dikhususkan bagi anak-anak usia 5-10 tahun. 

BACA JUGA: Diikuti Ribuan Peserta, Pelari Kenya Unggul di Mandiri Jogja Marathon 2019 

Chairman Jakarta Marathon 2019 Sapta Nirwandar mengatakan, event itu diminati banyak peserta termasuk pelari asing. Menurutnya, penyelenggara Jakarta Marathon 2019 merancang lomba itu secara menarik.

“Sejak awal Jakarta Marathon 2019 kami berupaya mendesainnya dengan menarik. Artinya, event ini ramah bagi siapa saja. Pelari profesional hingga anak-anak bisa berpartisipasi di sini. Terbuka bagi siapa pun,” ujarnya.

Sapta menambahkan, publik memberikan respons positif terhadap Jakarta Marathon 2019. “Kami berharap destinasi pariwisata terangkat di event ini,” kata Sapta.

Antusiasme publik terlihat ketika Jakarta Marathon 2019 berlangsung. Mereka terlihat memadati rute Jakarta Marathon 2019.

Masyarakat menyemangati peserta lomba sembari merekam momentum terbaik melalui kamera di ponsel mereka. Atmosfer serupa juga terlihat di track lomba.

Total ada 16.500 peserta Jakarta Marathon 2019. Dari jumlah tersebut, persentase pemegang paspor negara lain yang mengikuti Jakarta Marathon 2019 mencapai 42,4 persen.


Para peserta itu datang dari berbagai negara, antara lain Singapura, Jepang, Malaysia, India, dan Korea Selatan. Ada pula peserta dari luar Asia, yakni Prancis, Italia, Belanda, hingga Amerika Serikat.

Jepang menjadi negara yang warganya paling banyak mengikuti Jakarta Marathon 2019. Ada 507 warga negara Jepang yang ikut Jakarta Marathon 2019, atau naik 19 persen dari event serupa pada tahun lalu.

“Slot peserta asing sangat kompetitif. Sebab, komposisinya bisa dikatakan 40 banding 60. Hal itu tentu bagus bagi pariwisata Jakarta. Secara umum, mereka memang tertarik dengan berbagai experience yang ada di sini. Atmosfer yang ditawarkan lomba dan keindahan Jakarta sangat unik,” tutur Sapta.

Jakarta Marathon 2019 memang menyuguhkan track menarik. Setiap peserta bisa mengeksplorasi beragam sisi eksotis spot yang dilalui.

Landmark yang dilalui adalah Kawasan Kota Tua, Fatahillah Square, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, dan beragam spot menarik lainnya. Meski berada dalam kawasan indah, track lari tetap mengacu pada regulasi internasional.

Rute lomba tersebut tetap dikalibrasi dan disertifikasi oleh Association of International Marathons and Distance Races (AIMS). Selain itu, ada juga pengakuan dari International Association of Athletics Federations (IAAF).

Lebih menarik lagi, level Jakarta Marathon 2019 naik tingkat menjadi IAAF Road Race Silver Label. Sapta menambahkan, kualitas Jakarta Marathon 2019 tetap terbaik.

“Rute-rute indah tetap kami tampilkan. Sebab, Jakarta punya banyak spot eksotis dengan nuansa masa silam. Apalagi, secara kualitas lomba tetap dipertahankan bahkan statusnya meningkat jadi IAAF Road Race Silver Label. Jadi, Jakarta Marathon 2019 ini paket terbaik,” lanjutnya.

Jakarta Marathon 2019 juga menawarkan pengalaman lain bagi pesertanya. Sebab, Jakarta adalah destinasi wisata belanja yang menarik.

Ada beragam pusat perbelanjaan yang dimiliki Jakarta. Selain kualitas produk, harga yang ditawarkannya kompetitif.

Jakarta juga rumah beragam kuliner otentik. Banyak tempat kuliner di Jakarta yang sudah modern ataupun tradisional, namun menjanjikan kenikmatan rasa.

“Jakarta tetap menjadi destinasi menarik. Banyaknya peserta asing di Jakarta Marathon 2019 ini menjadi fenomena menarik. Dengan beragam experiences yang ditawarkan, Jakarta tetaplah memesona. Dan, event ini akan memberikan impact positif bagi pariwisata Jakarta secara menyeluruh,” ungkap Ketua Calender of Events Kemenparekraf Esthy Reko Astuti.

Karena itu Esthy meyakini Jakarta Marathon 2019 memiliki nilai ekonomi besar. Event ini juga memberi impact bagus bagi pergerakan wisman, apalagi Jakarta ditargetkan mampu menyedot 3 juta turis asing pada 2019.

“Kami berharap target wisatawan Jakarta tercapai dengan mengusung sport tourism. Sport tourism itu sangat efektif untuk mendatangkan banyak wisatawan. Sport tourism juga menjadi penyumbang PAD (pendapatan asli daerah, red) yang menjanjikan. Dengan event ini tingkat kesejahteraan masyarakat ikut naik. Sebab, semua lini industri pariwisata berdampak dengan pagelaran akbar seperti Jakarta Marathon," kata Esthy.(nis/jpnn) 


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler