jpnn.com, JAKARTA UTARA - Kapolsek Tanjung Priok Kompol Budi Cahyono menerangkan bahwa aksi tawuran yang berujung pada kematian anak berusia 14 berinisial MHM di kolong tol di Jalan Warakas VI, Tanjung Priok, Jakarta Utara telah direncanakan.
“Selain itu, antara pelaku dan korban ternyata adalah rekan sekolah. Tawuran juga terjadi karena masalah sepele,” ujar Budi kepada wartawan, Selasa (24/3).
BACA JUGA: Innalillahi! Direktur RSUD Prabumulih Meninggal Dunia, Hasil Tes Corona Belum Keluar
Antara korban dan pelaku berseteru dan saling ledek lewat media sosial. Saling ledek itu akhirnya berujung ke pecahnya tawuran.
“Mulanya si korban main futsal, tersangka main warnet. Mereka komunikasi online melalui media sosial disampaikan itu ledek-ledek gitu,” sambung kapolsek.
BACA JUGA: Bocah yang Dititipkan Orangtuanya di Rumah Sang Nenek Itu Meninggal dengan Tragis
Kemudian kelompok ABG yang dipimpin pelaku HF, 14, mendatangi kelompok ABG yang dipimpin korban MHM, 14. Di saat korban sedang asyik bermain futsal, pelaku melempari korban dengan batu. Korban pun merespons dan melakukan serangan balik.
“Ternyata mereka sudah menyiapkan senjata tajam. Pada saat itu korban dengan pelaku sama-sama bawa senjata tajam," ujarnya.
BACA JUGA: Bripda Arus Mandiri Terkapar Bersimbah Darah Kena Bacok Saat Bubarkan Tawuran
BACA JUGA: Innalillahi, Muhammad Yusuf Meninggal Dunia di Rumah, Kondisi Dada dan Leher Membiru
Diketahui, akibat tawuran ini, anak berinisial MHM harus meninggal dunia usai dibacok oleh pelaku. Aksi pembacokan ini terjadi ketika tawuran pecah di kolong tol di Jalan Warakas VI, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Minggu, (22/3). (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan