Tawuran, Dua Tewas Tercebur di Empang

Senin, 01 Juli 2013 – 15:49 WIB
JAKTIM - Perkelahian atau tawuran antar remaja kembali merenggut korban jiwa. Minggu (30/6) dua kelompok remaja terlibat bentrok di Jalan Rajiman, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur. Tawuran itu berujung pada tewasnya dua remaja setelah tercebur di empang saat melarikan diri.

Kapolsek Metro Cakung Kompol Tri Yulianto menyatakan bahwa kedua korban adalah Muhammad Azhari, 18, dan Bahrur Rozy, 14. Keduanya merupakan warga Pulo Jahe RT 04/05, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur.

Tawuran tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 di Jalan Rajiman. Awalnya, dua kelompok remaja saling serang dengan melempar batu. Karena terpojok, kelompok korban berupaya untuk melarikan diri. Dua remaja tanggung itu diduga kuat tidak begitu hapal dengan lokasi saat terdesak oleh lawan mereka.

Menurut Tri, korban bersama kawan-kawannya lalu melarikan diri ke arah empang. Saat itulah, mereka terpisah karena terperosok ke dalam empang. Di dalam empang tersebut diduga terdapat lumpur hidup sehingga keduanya terisap hingga tewas.

''Dari pemeriksaan sementara, dua korban meninggal karena tenggelam di empang setelah terlibat tawuran. Mereka diduga tidak bisa berenang,'' kata dia kepada Jawa Pos kemarin.

Saat ini, terang Tri, pihaknya masih menyelidiki. Untuk korban tewas yang tercebur di empang, sejauh ini belum ada laporan susulan. Setelah polisi menyisir lokasi tenggelamnya korban, Muhammad Azhari ditemukan sekitar pukul 07.00. Sedangkan Bahrur Rozy ditemukan pukul 12.00. Jasad mereka langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diotopsi.

''Kami sudah berkoordinasi dengan RT setempat. Tidak ada warga mereka yang hilang. Kendati begitu, kami masih lakukan pencarian,'' tuturnya.

Tri mengungkapkan, pihaknya masih menyelidiki penyebab tawuran dua kelompok remaja tersebut. Kepastian kelompok lawan mereka juga belum bisa diidentifikasi. ''Motif tawuran belum dapat kami pastikan. Namun, kemungkinan masalah remaja,'' duganya.

Mulyadi, 40, warga Pulo Jahe yang menjadi saksi mata kasus itu, mengatakan bahwa sering terjadi tawuran di wilayahnya. Insiden tersebut biasanya dipicu hal sepele, seperti saling ejek atau pengaruh alkohol. ''Biasanya ejek-ejekan,'' bebernya.

Di Jakarta Timur, berdasar catatan Polres Metro Jaktim, area rawan tawuran berada di Klender, Matraman, Tamini Square, Cakung, dan Pondok Kopi. Selain sepi dan luas, di kawasan itu bisa ditemukan banyak batu. (yuz/hen/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Penjambret Dihajar Massa

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler