"Yang jelas kami sangat sedih dengan jatuhnya korban jiwa. Sebab seharusnya siswa menikmati hari-harinya sebagai pelajar," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Musliar Kasim kepada JPNN, Senin (24/9).
Ia juga menyebutkan, sebenarnya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta terkait masalah ini. "Sebelumnya Diknas Provinsi menyatakan sudah menangani dan tidak akan terjadi lagi, tapi justru ada korban jiwa," ungkap Musliar.
Musliar menyampaikan, tawuran pelajar tidak hanya merupakan kesalahan pihak sekolah. Semua pihak, termasuk orang tua siswa juga diharapkan membantu dinas terkait agar memberi penyadaran kepada anak didik.
"Sekolah tidak mungkin menjaga siswa satu per satu. Kita menghimbau agar anak sekolah atau siswa menahan diri. Jangan sampai terjadi tawuran, karena akan menghancurkan masa depan dan harapan orang tua," ungkapnya. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gagasan Unas Tanpa Pengawas Mulai Tuai Dukungan
Redaktur : Tim Redaksi