Tawuran Pecah, Pelajar SMK Tewas Dibacok Siswa SMP

Jumat, 06 Desember 2019 – 23:39 WIB
Tersangka MF (14) tertunduk dan meneteskan air mata saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolsek Pasar Kemis, Kamis (5/12). Foto: Banten Raya

jpnn.com, TANGERANG - Tawuran antarpelajar kembali terjadi di Kabupaten Tangerang, Banten. Kali ini antara pelajar SMPN 2 Rajeg dan SMK Yapintek yang terjadi di Jembatan Vila Tomang Baru, Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Akibatnya, Endi Berliansyah (16), siswa kelas X SMK Yapintek terkena sabetan senjata tajam (sajam) jenis celurit hingga tewas. Setelah dilakukan peyelidikan, Polsek Pasar Kemis menetapkan satu tersangka berinisial MF (14), yang merupakan siswa SMPN 2 Rajeg.

BACA JUGA: Anak 15 Tahun Tewas Dibacok Saat Tawuran di Tambora

Kapolsek Pasar Kemis AKP Bambang Supeno menjelaskan, tawuran antara pelajar SMPN 2 Rajeg dan SMK Yapintek akibat dendam lama yang belum terbalaskan. Kedua sekolah tersebut sering melakukan tawuran sebelumnya.

“Motifnya dendam, korban (Endi Berliansyah, red), tewas setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Kabupaten Tangerang,” kata Bambang kepada wartawan saat konferensi pers di Polsek Pasar Kemis, Kamis (5/12).

BACA JUGA: Pelajar SMP di Tigaraksa Tangerang Meninggal Sia-sia

Menurut Bambang, awalnya pihaknya sempat mengamankan puluhan siswa SMPN 2 Rajeg. Namun setelah mendapatkan keterangan beberapa saksi dan alat bukti, pihaknya menetapkan satu siswa SMPN 2 Rajeg berinisial MF (14) sebagai tersangka.

“Tersangka ini yang membacok korban hingga tewas. Dan hanya tersangka yang membawa cerulit saat tawuran itu, yang lain hanya membawa kayu dan batu,” tuturnya.

Di hadapan polisi, tersangka berinisial MF (14) mengaku perbuatanya. Menurut MF, perbuatan tidak terpuji yang dilakukannya tersebut dilandasi dendam karena saat tawuran sebelumnya ada salah satu siswa SMPN 2 Rajeg terkena sabetan sajam oleh SMK Yapintek, meskipun tidak meninggal dunia. “Teman saya pernah kena bacok sama siswa SMK Yapintek. Makanya saya dendam,” katanya.

Saat tawuran terjadi, lanjut MF, dirinya diajak oleh temannya untuk tawuran dengan SMK Yapintek. Tawuran itu terjadi setelah pulang sekolah.

“Yang saya tahu, korban itu merupakan teman yang membacok teman saya. Saya menyesal melakukan tawuran, saya khilaf sudah membacok,” katanya. (imron)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler