Teater Ajarkan Nasionalisme

Sabtu, 19 Juni 2010 – 13:25 WIB
JAKARTA - Ahmad Syaeful Anwar, salah seorang pendiri Teater Koma, mendukung kebijakan Dirjen Mandikdasmen memasukan teater dalam kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)Sebab, menurut anggota Dewan Juri Festival Teater tingkat SMK dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2010 di Surabaya ini, nilai-nilai yang terkandung dalam seni teater memiliki dampak signifikan terhadap persatuan bangsa

BACA JUGA: DI3VA Mulai Akur Lagi

Pasalnya, unsur kerjasama antar-individu adalah hal inhern dalam seni pertunjukan teater.
 
”Kita bisa dengan mudah membentuk karakter generasi muda lewat teater
Misalnya dengan memasukan tema-tema persatuan, nasionalisme dan pengendalian diri dalam teater,” kata Syaeful Anwar

BACA JUGA: Heboh Video Mesum, Luna Maya Stres

Tema-tema itulah yang banyak bermunculan dalam lomba seni teater di Surabaya yang dibawakan siswa-siswi SMK dari berbagai daerah.
 
Sesdirjen Mandikdasmen, Dr Bambang Indriyanto membenarkan bahwa teater termasuk salah satu mata pelajaran seni yang mengajarkan persatuan dan kesatuan serta nasionalisme
”Kami akan selalu memasukan seni teater dalam FLS2N, dengan tujuan menerapkan kebersamaan dalam seni kepada siswa,” ujar Dr Bambang yang juga merangkap sebagai Ketua Panitia Pelaksana FLS2N 2010

BACA JUGA: Bolot Cicil Kampanye



Syaeful Anwar melanjutkan, ada baiknya Kemendiknas mempertimbangkan untuk memasukan seni teater dalam pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)”Misalnya dimulai dengan mengenalkan naskah-naskah drama,” ujarnya.

Naskah-naskah lakon pun yang dibuat oleh seniman Indonesia seperti W.SRendra, Putu Wijaya, dan Nano RiantiarnoDi Inggris saja, ia mencontohkan, siswa taman kanak-kanak (TK) sudah dikenalkan dengan naskah-naskah lakon William Shakespeare, pujangga besar negara tersebut”Apresiasi lakon itu kemudian diberikan dalam praktik-praktik berteater,” ujar Ahmad Syaeful Anwar
     
Metode pembelajaran pun disesuaikan dengan pola perkembangan peserta didikNaskah lakon yang diberikan kepada siswa SD, misalnya, dipilih yang mudah dipahami anak seusianyaSelain itu, pemerintah dihaparkan memprioritaskan pembangunan gedung-gedung teater yang representatif di tiap kabupaten”Panggung tidak perlu mewah dan bagus, yang penting representatif untuk digunakan latihan dan workshop tentang kesenian,” katanya.

Suaeful Anwar melihat antusiasme pelajar terhadap seni teater begitu besarTeater, memiliki potensi mendapat posisi sejajar dengan musik yang digandrungi remaja dan anak muda(dri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Megan Fox Kagumi Mickey Rourke


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler