Teater Sam Po Kong Ajarkan Semangat Keberagaman dan Toleransi

Senin, 12 Juni 2017 – 09:06 WIB
Teater Sam Po Kong Ajarkan Semangat Keberagaman dan Toleransi. Foto Satria Nugraha/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Pagelaran teater Sam Po Kong yang diadakan oleh Jawa Pos di Ciputra Hall, Sabtu (10/6), berlangsung sangat meriah.

Antusiasme masyarakat yang ingin melihat teater yang disutradarai oleh Remy Sylado ini cukup tinggi.

BACA JUGA: Meriahkan Imlek, Extra Joss Gelar Barongsai Itu Laki

Dalam pergelaran yang mengusung tema pluralisme ini tak ada space kursi kosong satupun. Turut hadir di acara kali ini Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, Bos Jawa Pos Group Dahlan Iskan, Direktur Jawa Pos Holding Nani Wijaya, dan Direktur Jawa Pos Leak Kustiya.

Wakil Gubernur Jawa Timur yang akrab disapa Gus Ipul mengaku merasa bahagia dapat menonton per­ tunjukan kali ini. Ia menilai pertunjukan teater ini penuh inspirasi. Terlebih sangatlah positif karena mengangkat nilainilai pluralisme.

“Hal ini bisa mengobarkan semangat keberagaman dan menumbuhkan semangat gotong royong. Karena Jatim punya kultur keberagaman,” kata Gus Ipul usai menonton teater Sam Po Kong.

Gus Ipul juga berterimakasih kepada Jawa Pos sebab dapat menggelar acara yang bisa menyadarkan banyak kalangan. Ia berharap di Pillkada Jatim yang dalam waktu dekat berlangsung bisa mengusung semangat keberagaman dan toleransi.

“Dengan pertunjukan seperti ini bisa saja membuat orang sadar bahwa kita ini beragam. Semoga Jatim tetap harmonis di Pilkada yang akan datang tidak ada isu SARA yang merusak pluralisme,” ungkapnya.

Sementara, Leak Kustiya mengatakan, tema pluralisme sengaja dipilih sebab ingin menyiarkan serta mendakwahkan semangat keberagaman. Mengangkat cerita datangnya Cheng Ho singgah ke Kerajaan Majapahit untuk menjalin kerjasama yang baik.

“Karena kalau ingin menatap masa depan, petanya itu di masa lalu. Jadi mulai dari sekarang harus belajar mereview, itu untuk masa depan juga,” ujar Leak.

Sutradara Remy Sylado mengatakan, Sam Po Kong adalah sebutan Ceng Ho, bahariwan besar dunia yang diutus oleh Kaisar Ming, Yung Lo, untuk melakukan kunjungan muhibah mencakup politik, ekonomi, sosial, dan budaya di negeri­negeri selatan Cung Kuo, terutama negara besar di Nusantara, yaitu Majapahit.

Drama musik ini pertama kali dipentaskan untuk perayaan imlek yang diselenggarakan oleh Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) di Balai Prajurit Tebet Jakarta pada 2004.

Episode ini sendiri dicomot dari novel Sam Po Kong: Perjalanan Pertama.

Sedangkan Dahlan Iskan mengaku kagum terhadap sosok Sang Sutradara Remy Sylado. Dahlan mengatakan dari muda sudah sering membaca tulisan­tulisan Remy, baik di majalah maupun novel­novel.

“Tulisannya yang masih membuat penasaran dan menarik yang Kembang Jepun itu. Ia menulis selalu berdasarkan research terlebih dahulu,” ujar Dahlan. (jar/hen)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler