jpnn.com, DELI SERDANG - Sukarelawan pendukung Capres Ganjar Pranowo, Tuan Guru Sahabat (TGS) Ganjar Sumatera Utara terus menebar kebaikan dan kebermanfaatan kepada masyarakat.
Hal inilah yang membuat para emak-emak warga Dusun VIII, Desa Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dengan senang dan tangan terbuka menyambut kehadiran loyalis Ganjar Pranowo tersebut.
BACA JUGA: Sukarelawan Ganjar Wong Kito Dewe Tebar Kebaikan Ramadan di Ogan Komering Ilir
Pada kesempatan itu TGS Ganjar menyelenggarakan kegiatan doa bersama serta penyerahan stimulus sarana prasarana untuk menunjang aktivitas belajar mengajar Al-Quran, Rabu (11/10).
Ummi Rohaya, masyarakat sekaligus Ketua "Taman Iqra dan Al-Qur'an Ummi Rohaya" mengaku senang atas stimulus yang diberikan loyalis Ganjar Pranowo.
BACA JUGA: Selama Ramadan, BSI Maslahat Tebar Kebaikan Hingga Rp 10 miliar
Adanya bantuan tersebut diakuinya mampu menambah semangat para murid untuk mempelajari membaca dan menulis Al-Qur'an sehingga menjadi bekal hidup di kemudian hari.
"Jadi saya bertambah semangat untuk mengajar anak-anak didik saya yang tidak tau sama sekali baca iqra sampai membaca Al-Qur'an itu semangat saya. Begitu juga anak didik saya melihat ini dia lebih semangat untuk belajar membaca iqra dan Al-Qur'an," kata dia.
BACA JUGA: Jumat Berkah, Sahabat Ganjar Tebar Kebaikan dan Galang Dukungan di 3 Provinsi
Usai penyerahan bantuan, para emak-emak bersama TGS Ganjar Sumut melakukan doa bersama sebagai ikhtiar mengetuk pintu langit. Mereka memohon kedamaian, persatuan, dan keselamatan bangsa Indonesia di masa mendatang.
Di samping itu juga mereka turut menyampaikan harapannya supaya langkah Ganjar Pranowo menjadi Presiden RI 2024-2029 lancar.
Sementara, Koorda TGS Ganjar Deli Serdang Adnan menyebut kegiatan ini diselenggarakan atas keinginan dari Taman Iqra dan Al-Qur'an Ummi Rohaya yang memerlukan bantuan sarana prasarana belajar.
"Ini pantauan dari tokoh masyarakat yang peduli terhadap lingkungan di sini yang ternyata di dorong oleh ibu-ibu di sini yang memang mereka menyadari keterbatasan mereka dalam membaca dan menulis Al-Qur'an sehingga mereka berkomunikasi dengan tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat kemudian berkomunikasi dengan kami dan akhirnya kegiatan ini bisa terjalin," jelas Adnan. (ray/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean