jpnn.com, CIKARANG - Pelatih Persija Jakarta Stefano Cugurra Teco menolak saat disebut timnya bermain jelek terutama di belakang. Dia mengakui, banyaknya gempuran dari PS Tira saat skor imbang 0-0, Sabtu (10/11), memang bagian dari konsekuensi strategi yang dipilihnya.
Dalam laga ini, di babak kedua Persija memang sempat beberapa kali kecolongan saat asyik menyerang. Beruntung, sosok kiper Shahar Ginanjar tampil apik dan berhasil mengamankan gawang Macan Kemayoran dari kebobolan.
BACA JUGA: Usai Gagal Menang Vs PS Tira, Persija Alihkan Fokus ke PSM
"Saya tak setuju lini belakang (Persija, red) disebut jelek, karena tim saya paling sedikit kebobolan dari musim lalu," ungkapnya, usai laga.
Memang, di musim Liga 1 2017, Persija menjadi tim yang paling sedikit kebobolan dan kiper Andritany ditahbiskan sebagai kiper dengan penyelamatan terbaik. Saat itu Macan Kemayoran hanya 24 kali kebobolan dari 34 laga.
BACA JUGA: Pelatih Persija: PS Tira Bermain Habis-habisan
Pada musim 2018, catatan itu memang bertambah banyak kebobolannya, yakni 30 kali. Tapi, di posisi klasemen Persija cukup menterang karena bersaing merebut gelar juara.
Teco berdalih, timnya terlihat lemah di belakang saat laga akhir karena memang berusaha untuk mengejar gol. Karena itu, dia bermain lebih terbuka dengan lebih banya penyerang.
BACA JUGA: Nilmaizar Minta Pemain Tak Sombong Usai Tahan Imbang Persija
Namun, tak ada gol yang tercipta, Persija justru sempat gawangnya terancam beberapa kali. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gol Tunggal Boaz Bawa Persipura Jaga Kans ke Lima Besar
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad