jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menyentil menteri yang dinilai cenderung suka membuat gaduh menjelang Pemilu 2024.
"DPR mengingatkan bahwa presiden tidak suka menteri yang membuat gaduh sehingga bisa di-reshuffle. Hal ini disampaikan karena melihat berbagai manuver menterinya Jokowi yang 'srantal-sruntul' menjelang Pemilu, membuat gaduh, tapi tidak memiliki data akan apa yang digaduhkan," kata Teddy Gusnaidi, Rabu (12/4).
BACA JUGA: Jadi Kader PDIP, Menteri Jokowi Ini dan Hasto Bersama Ribuan Kader Bergoyang, Lihat
Kalimat 'srantal-sruntul', dalam bahasa Jawa merupakan istilah yang menggambarkan perbuatan seseorang yang suka ugal-ugalan atau gegabah tanpa memikirkan dampak akibat tindakan yang dilakukannya tersebut.
Namun dalam pernyataannya tersebut, Teddy tidak menyebut siapa menteri 'srantal-sruntul' yang dia maksudkan itu.
BACA JUGA: Menteri Jokowi Ini Resmi Jadi Kader PDIP, Siapa Dia? Ribuan Kader Menyambut
Teddy hanya meyakini Presiden Joko Widodo alias Jokowi tidak akan melakukan reshuffle atas perbuatan menterinya tersebut.
"Karena presiden tahu reshuffle adalah tujuan dari menteri 'srantal-sruntul. 'Srantal-sruntul' itu bagian dari cara agar dipecat. Ketika dipecat, lalu menjadi pihak yang terzolimi, dengan tujuan untuk mendapatkan simpati luas dari masyarakat," beber juru bicara Partai Garuda itu.
Menurut Teddy, negeri ini sudah pernah punya pengalaman akan drama terzolimi.
"Sehingga tidak akan terjerumus untuk kedua kalinya," tegasnya.
Teddy menegaskan negeri ini harus dipimpin oleh orang yang memiliki prestasi, bukan orang yang suka membuat drama dan sensasi.
Pasalnya, jika dipimpin orang suka membuat drama, lanjut Teddy, nantinya negeri ini akan dijalankan dengan berbagai drama dan sensasi.
"Menjelang Pemilu, bermunculan para pahlawan kesiangan, yang tadinya biasa saja, mendadak sruntulan," ujarnya.
Karena itu, Teddy meminta masyarakat jangan sampai terlena dengan hal demikian.
"Ini adalah bagian dari drama murahan demi bisa ikut dalam kontestasi Pemilu. Kita sudah punya pengalaman buruk akan hal itu kan?" pungkas Teddy Gusnaidi. (mar1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi