jpnn.com - JAKARTA – Motivasi Kusmayadi alias Agus menghabisi istrinya, Nur Atsiah (30), lantaran merasa tertekan atas permintaan korban yang ingin segera dinikahi oleh pelaku. Padahal pelaku sendiri sudah memiliki istri dan seorang anak, yang tinggal di daerah Leuwiliang, Bogor.
Pelaku dan korban, pertama kenal di sebuah rumah makan di daerah Cikupa, Tanggerang Kabupaten. Saat itu, korban yang bekerja sebagai kasir dirumah makan tertarik dengan pelaku yang berjabat sebagai kepala rumah makan.
BACA JUGA: Sableng, Pemutilasi Janda Minta Wefie Bareng Pak Krishna
Pelaku Agus, berkenalan dengan korban dengan status lajang. Sedangkan korban Nur, jujur mengatakan bahwa dirinya adalah seorang janda beranak dua.
“Lalu sepakat untuk mencari tempat tinggal di kontrakan di dekat Pasar Cikupa, Tanggerang Kabupaten,” ujar Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan, Kamis (21/4).
BACA JUGA: Satu Kalimat Bikin Agus Gelap Mata dan Mutilasi Ibu Hamil
Hampir satu bulan, Agus dan Nur tinggal satu atap di rumah kontrakan dan kerap berhubungan badan. “Akhirnya Nuri mengetahui bahwa pelaku sudah memiliki istri dan terjadi pertengkaran," sambung Herry.
Herimen menjelaskan, hubungan asmara menjadi konflik ketika korban bercerita sudah telat datang bulan. “Korban juga mengeluh kurang diberi uang dan ingin segera pelaku mendatangi rumah orang tua korban untuk melamarnya," jelas pria yang disapa Herimen ini.
BACA JUGA: Beginilah Liku-Liku Polisi Memburu Pemutilasi Janda
Karena kesal dan frustasi harus berbuat apa, terbesit dipikiran pelaku untuk menghabisi nyawa korban agar perilaku bejatnya tidak tercium orang.
“Karena merasa tidak dihargai pelaku khilaf dan langsung membanting serta memiting korban dengan sangat kuat hingga tak bernyawa," pungkas dia.(Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepergok Selingkuh, Kepala Tetangga Dibacok Berkali-kali
Redaktur : Tim Redaksi