Tegas! Benny Wenda Tak Diizinkan Ikut Sidang Umum PBB

Minggu, 29 September 2019 – 14:31 WIB
Nick Meset dan tokoh Papua lainnya saat mendampingi Wakil Presiden Yusuf Kalla dan Menlu di Sidang Umum PBB di New York. Foto: dok.Nick Meset for Antara

jpnn.com, JAKARTA - Tokoh Papua Nick Meset memastikan Benny Wenda dan rombongan tidak diizinkan masuk ke ruang sidang umum PBB.

Termasuk tidak dizinkan bergabung bersama delegasi dari Vanuatu karena yang bersangkutan bukan WN Vanuatu.

BACA JUGA: Brigjen Dedi Sebut Benny Wenda di Balik Kerusuhan di Jayapura

Tidak benar Benny Wenda ikut dalam ruang sidang bersama delegasi Vanuatu karena PBB membuat aturan yang ketat.

"Peraturan yang diterapkan PBB sangat ketat hanya warga negara yang bisa mewakili negaranya dan masuk dalam delegasi di Sidang Umum PBB," tegas Nick Meset pada Minggu.

BACA JUGA: Moeldoko Siap Temui Pentolan Pembebasan Papua Barat Benny Wenda

Nick yang ikut dalam delegasi RI bersama Maikel Manufandu menegaskan selain Benny Wenda, rekan-rekannya juga tidak diizinkan masuk untuk mengikuti sidang.

Nick sendiri menjadi Konsul Kehormatan Republik Nauru di Jakarta tidak bisa mewakili negara tersebut karena masih berkewarganegaraan Indonesia sehingga dalam SU PBB tergabung dalam delegasi Indonesia. 

BACA JUGA: Tokoh Papua: Benny Wenda Tidak Berhak Mengatur

Selain itu dalam SU PBB di New York tidak ada agenda yang membicarakan soal Papua dan referendum.

Karena itu, dia memastikan apa yang disebarkan kelompok Benny Wenda tersebut tidak benar atau hoaks.

Nick berharap agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan isu yang diembuskan Benny Wenda dan kelompoknya.

Menurut Nick Meset kerusuhan yang terjadi di beberapa daerah di Papua akibat provokasi Benny Wenda.

“Apa yang selalu dikatakan masalah Papua akan dibahas di PBB itu lagu lama karena sebelumnya dirinya bersama rekan-rekannya sudah lakukan bertahun-tahun yang lalu, sebelum Benny Wenda melakukannya,” tuturnya seraya mengajak agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan apa yang diungkapkan karena itu hanya janji palsu.

Dia mengajak masyarakat bersama ciptakan rasa aman agar pembangunan bisa terus dilakukan hingga masyarakat di Papua benar-benar sejahtera. (Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler