jpnn.com - JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Gerindra, Aryo PS Djojohadikusumo, meluruskan pemberitaan yang menyebut Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, telah melecehkan profesi wartawan saat memberi sambutan pada kegiatan silaturahmi petani di Garut, Jumat (25/10) kemarin.
Prabowo, kata Aryo, saat itu tengah berbicara mencermati sejumlah hasil survei. Salah satunya sebagaimana yang dirilis sebuah lembaga baru-baru ini, di mana menempatkan Prabowo tidak masuk prioritas nama-nama calon presiden yang paling berpeluang pada pemilu 2014 mendatang.
BACA JUGA: Soetrisno Bachir Tebarkan Virus Wirausaha
“Ia (Prabowo) meminta masyarakat untuk tidak buru-buru memercayai hasil survei, karena seringkali lembaga-lembaga tersebut memanfaatkan wartawan untuk memublikasikan hasil survei yang sudah diatur. Jadi sama sekali tidak ada niat untuk melecehkan profesi wartawan,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (26/10)
Masyarakat menurut Aryo, perlu mengetahui bahwa lembaga survei pada hakikatnya bisa dipesan oleh calon presiden maupun partai politik tertentu, meski tetap menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Tentunya hal tersebut sah-sah saja, selagi hasil yang diperoleh tidak direkayasa demi menyenangkan sang pemesan.
BACA JUGA: Marzuki Tegaskan Demokrat Antikorupsi
Cuma sayangnya, kepentingan komersial lembaga survei acapkali mendistorsi kaidah-kaidah keilmuan dalam survei.
“Lembaga survei juga sangat berkepentingan terhadap pemberitaan hasil survei. Makanya sangat wajar bila mereka memunyai akses ke sejumlah wartawan. Nah hubungan antara lembaga survei dengan 'oknum' media ini, dalam hal ini bisa menggiring persepsi publik,” katanya.
BACA JUGA: Belum Jadi Kader, Gita Pakai Jas Demokrat
Untuk itu ke depan, Aryo menilai perlu ada aturan khusus agar lembaga-lembaga survei dapat memberi edukasi politik kepada masyarakat.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Harapkan KPK Tak Jerat Atut Jadi Tersangka
Redaktur : Tim Redaksi