Tegaskan Rusia Tak BIsa Dikalahkan, Putin Kembali Lontarkan Ancaman Nuklir

Rabu, 22 Februari 2023 – 16:16 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin berjalan ke podium untuk menyampaikan pidato kenegaraannya di Moskow, Rusia, Selasa (21/2/2023). Foto: Dmitry ASTAKHOV / SPUTNIK / AFP

jpnn.com, MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali memperingatkan Barat dan negara-negara pendukung Ukraina lainnya dengan ancaman perang nuklir.

Hampir setahun setelah memerintahkan invasi yang memicu konfrontasi terbesar dengan Barat dalam enam dekade, Putin mengatakan Rusia akan mencapai tujuannya dan menuduh Barat berusaha menghancurkannya.

BACA JUGA: Kroni Putin Prediksi Akan Ada Petaka Global Akibat Tindakan NATO

"Para elit Barat tidak menyembunyikan tujuan mereka. Namun, mereka juga mustahil tidak menyadari bahwa tidak mungkin mengalahkan Rusia di medan perang," katanya kepada elite politik dan militer negaranya, Selasa (21/2).

Pemimpin Rusia itu mengatakan bahwa beberapa orang di Washington sedang mempertimbangkan untuk melanggar moratorium uji coba nuklir.

BACA JUGA: Putin Diduga Terlibat dalam Jatuhnya Pesawat MH17

Menuduh Amerika Serikat mengubah perang di Ukraina menjadi konflik global, Putin pun mengumumkan bahwa Rusia telah menangguhkan partisipasi dalam perjanjian START Baru, kesepakatan pengendalian senjata terakhirnya dengan Washington.

Ditandatangani oleh Presiden Barack Obama dan timpalannya dari Rusia Dmitry Medvedev pada tahun 2010, perjanjian tersebut membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dapat digunakan oleh kedua negara.

BACA JUGA: Mengerikan! Putin Klaim Bisa Habisi PM Inggris dalam Semenit

Perjanjian yang akan kedaluwarsa pada 2026 itu memungkinkan setiap negara untuk memeriksa secara fisik persenjataan nuklir negara lain.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyebut langkah Putin "sangat disayangkan dan tidak bertanggung jawab".

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan itu membuat dunia menjadi tempat yang lebih berbahaya, dan mendesak Putin untuk mempertimbangkan kembali. (reuters/dil/jpnn) 


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler