jpnn.com, BLITAR - Menteri Sosial Tri Rismaharini menegaskan tidak bisa mengabulkan keinginan para peternak agar telur hasil ternak mereka bisa diserap melalui program Kemensos.
Dia menegaskan Kemensos tidak memiliki tugas dan fungsi untuk mengeluarkan kebijakan menyerap telur dari para peternak. Jika ada, Mensos Risma membela.
BACA JUGA: Ganjar Berkunjung ke Makam Bung Karno, Kaget Ada Bu Risma di Tengah Keramaian
"Tapi ini tidak. Mosok sampean tego (apa kalian tega) aku dipenjara karena menggunakan anggaran yang tidak tepat," kata Mensos Risma saat menerima audiens perwakilan Paguyuban Peternak Ayam Rakyat Nasional (PPRN), Minggu (25/10).
Pada kesempatan itu, Mensos Risma menjelaskan secara detail program Kemensos yang beririsan dengan bantuan pangan, yakni Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Kartu Sembako.
BACA JUGA: Pesan dan Harapan Mensos Risma Saat Kunjungi Perpustakaan Bung Karno di Blitar
Dia menjelaskan untuk menyalurkan bantuan pangan, Kemensos menempuh melalui jaringan program elektronik warung gotong-royong (e-Warong) yang tersebar di berbagai pelosok tanah air.
Menurutnya, mekanisme e-Warong mempunyai aturan sendiri yang tidak dibuat oleh Kemensos.
BACA JUGA: Harga Telur Anjlok, Sekjen PKS Serap Aspirasi ke Peternak, Langsung Beri Solusi
"Ibu-ibu bisa membaca dan mempelajari sendiri pedoman terkait e-Warong," ujar Risma di sela-sela kegiatan ziarah di Makam Bung Karno di Bendogerit, Blitar, Jawa Timur itu.
Dia menegaskan jika dana bantuan sudah turun ke tangan penerima manfaat, tidak bisa mereka dipaksa membelanjakan uangnya untuk membeli telur.
Hal tersebut menjadi hak sepenuhnya dari penerima manfaat disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Mensos Risma juga menyampaikan bahwa di beberapa wilayah luar Jawa, seperti Papua sudah tidak lagi mengambil telur dari Jawa.
Sebab, masyarakat sudah bisa beternak ayam dan mencukupi kebutuhannya sendiri.
Kondisi ini diharapkan Risma bisa dipahami para peternak, sehingga mereka harus bisa mencari alternatif lain untuk memasarkan telurnya.
Salah satu alternatif yang disarankan Mensos adalah menjajaki kebutuhan industri pembuatan makanan atau kue.
"Terkait kondisi ini saya sempat ditelepon Pak Presiden. Saya sudah jelaskan bahwa masyarakat di Papua sudah bisa beternak dan berhasil sehingga tidak lagi mendatangkan dari daerah lain," kata Mensos Risma.
Pengurus PPRN Yessy Yuni mengaku puas dengan penjelasan detail yang disampaikan Mensos Risma.
"Terima kasih Bu Mensos berkenan menerima kami. Nantinya akan kami sampaikan kepada teman-teman," ujar Yessy.
Terkait kebijakan program e-Warong atau bansos yang melibatkan kementerian lain, Yessy Yuni mengatakan akan menindaklanjuti untuk menjalin komunikasi dengan kementerian terkait. (mrk/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi