Teguran Keras Pangdam V Brawijaya untuk Surabaya Raya, Kepala Daerah Diminta tak Banyak Drama

Selasa, 09 Juni 2020 – 06:45 WIB
Pangdam V Brawijaya, Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansyah. Foto: ngopibareng

jpnn.com, SURABAYA - Pangdam V Brawijaya, Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansyah meminta kepala daerah di Surabaya Raya yakni Wali Kota Surabaya, Bupati Sidoarjo, dan Bupati Gresik lebih bersungguh-sungguh menangani wabah Covid-19.

Widodo menyampaikan hal tersebut karena melihat sampai saat ini kurang adanya keseriusan para kepala daerah sehingga jumlah kasus covid-19 justru terus meningkat.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Bu Risma vs Khofifah, Cerita Kelam Ruslan Buton, Membandingkan Jokowi dan SBY

"Saya minta untuk menyelesaikan masalah Covid ini jangan cuma pakai data, fakta atau drama dan sebagainya. Mari kita real semuanya," tegas Pangdam ketika memberi arahan dalam rapat koordinasi PSBB di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Menurutnya, selama ini upaya yang dilakukan TNI dan Polri dalam penanganan Covid-19 seperti biasa saja karena tampak seperti tidak ada keseriusan dari pemerintah daerah.

BACA JUGA: Bantu Bu Risma, BIN Terus Genjot Kegiatan Rapid Test Massal di Surabaya

Dia mencontohkan, tidak adanya aturan tegas dari Perwali atau Perbup yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah dalam penanganan Covid-19. 

Akibatnya, ketika terjadi pelanggaran hanya diperingatkan biasa dan kesalahan yang sama akan diulang kembali oleh masyarakat.

BACA JUGA: Khofifah dan Bu Risma Berseteru, Ketua DPRD Jatim yang Malu Berat

Tak hanya itu, penerapan kampung tangguh juga dinilai masih kurang masif dilakukan oleh pemerintah daerah padahal itu bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tangguh menghadapi virus.

Seperti halnya di RW 8 salah satu kampung di Gresik yang masih menjadi zona hijau padahal dikelilingi oleh kampung yang sudah zona merah.

“Apa yang dimiliki TNI-Polri kami berikan semuanya. Maka, berilah aturan Perwali dan Perbup dengan tegas dan kami siap mengawal. Masyarakat susah didisiplinkan padahal sangat sederhana untuk mengurangi covid-19, gasuah lain-lain,” katanya.

Tak hanya itu, Panglima TNI, kata dia, telah memberikan arahan khusus untuk membantu daerah dalam rangka operasi pendisiplinan di tempat-tempat keramaian dari tanggal 1-14 Juni 2020.

Maka, ini perlu ada dukungan pula dari pemerintah untuk sama-sama memerangi covid.

Menurutnya kerjasama yang baik akan sangat baik bagi percepatan penanganan covid, sebab per hari ini saja ada tambahan sebanyak 365 kasus baru di Jatim atau tertinggi secara nasional.

Pada kesempatan yang sama Kapolda Jatim, Irjen Mohammad Fadil Imran meminta hal yang sama kepada pemerintah daerah.

“Kita hilangkan ego, kita hilangkan kepentingan sektoral, kita ikhlas sehingga masyarkat kita bebas dari Covid-19,” ungkapnya.

Sebab, dibutuhkan kerjasama semua pihak dalam memerangi Covid-19 agar tidak menyebar semakin masif di masyarkat.

Dia menyampaikan, bahwa TNI dan Polri telah memberikan perhatian penuh kepada Jawa Timur untuk segera mengatasi masalah Covid.

Seperti dukungan tenaga kesehatan dan perlengkapan kesehatan dari TNI dan Polri, kemudian dukungan anggaran maupun bentuk fisik untuk mendukung keberadaan kampung tangguh.

“Saya harap reaksi cepat agar dari hulu bisa kita perbaiki dan bila perlu yang disampaikan panglima perlu komitmen dan pernyataan intergritas bersama,” pungkasnya. (ngopibareng/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler