Tekan Biaya Operasional, WEHA Alih Fungsi Taksi

Jumat, 24 Juni 2016 – 01:52 WIB
Uber. Foto: AFP

jpnn.com - JAKARTA-Emiten transportasi PT WEHA Transportasi Indonesia (WEHA) berusaha menekan biaya operasional. Caranya ialah mentransformasi bisnis transportasi taksi.

Sebab, sejumlah armada tidak produktif membebani kinerja keuangan perusahaan.

BACA JUGA: Telkom Siapkan Sistem Smart Industrial Park

Presiden Direktur WEHA Transportasi Indonesia Angreta Chandra menyebut langkah itu diambil karena kendaraan tidak berkinerja bagus tetap butuh biaya untuk perawatan dan lokasi penyimpanan.

”Tahun ini masih ada 500 armada taksi, sebagian akan dialihfungsikan menjadi kendaraan sewa berbasis online,” tutur Angreta di Jakarta, baru-baru ini.

BACA JUGA: Sambutan Penjualan 1 Juta, Luncurkan Colt Diesel FE 71 PS

Nanti sebagian mobil akan didaftarkan ke perusahaan transportasi aplikasi online seperti Uber, Grab Car atau Go-Car. Alih fungsi armada taksi itu akan dilakukan secara bertahap.

Armada taksi dengan lisensi habis akan dijadikan kendaraan sewa berbasis aplikasi. Rencana alih peruntukan bisnis itu lebih mudah menyusul jumlah mobil taksi belum membludak.

BACA JUGA: Sektor Hilir Pertamina Banyak Tanggung Beban

Tahun lalu kinerja perusahaan lumayan tertekan khususnya lini bisnis taksi. Kala itu,  pendapatan bisnis taksi tercatat Rp 34,1 miliar, turun 51 persen dari periode sama 2014 di kisaran Rp 69,1 miliar.

Karena itu, perusahaan telah menjalin kerja sama dengan Go-Car melalui anak usaha, PT Panorama Mitra Sarana (PMS). Kerja sama itu untuk menyediakan layanan transportai mobil berbasis online.

Bentuk kerja sama itu tertuang dalam kontrak kemitraan antara persroan dan mitra Go-Car secara elektronik atau E-Kontrak terdapat di dalam Go-Car. Nantinya, perseroan juga menyediakan fasilitas untuk mengganti nama surat tanda nomor kendaraan (STNK).

 Selain itu, membuka layanan untuk memfasilitasi lisensi operasional armada kendaraan. Menyusul kerja sama itu, perusahaan mematok pendapatan Rp 170 miliar dibanding realisasi pendapatan 2015 Rp 165,1 miliar. (far/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Market Share Syariah Masih Sangat Minim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler