jpnn.com, JAKARTA - PT Perkebunan Nusantara PTPN III, bersama Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menjalin kemitraan strategis dalam proyek komersialisasi kredit karbon.
Kerja sama ini untuk meningkatkan kontribusi terhadap upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
BACA JUGA: Serikat Pekerja PTPN Khawatir Nasib Pegawai Jika BUMN Diubah jadi Koperasi
Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Wakil Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Denaldy Mulino Mauna dan Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE, Fadli Rahman pada Jumat (12/1).
Kerja sama ini berfokus pada komersialisasi kredit karbon dari penangkapan gas metana yang sebelumnya terlepas ke atmosfir dan kredit karbon dari energi listrik terbarukan yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.
BACA JUGA: Digitalisasi dan Mekanisasi jadi Masa Depan Perkebunan Nusantara
Proses pembangkitan PLTBg memanfaatkan limbah cair atau Palm Oil Mill Effluent (POME) dari pabrik kelapa sawit milik PTPN III yang diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Kemudian, limbah POME tersebut ditampung di kolam penampung yang tertutup sehingga emisi gas metana yang dihasilkan limbah POME tersebut tidak terlepas ke atmosfir.
BACA JUGA: BUIDLRS Lounge by PINTU ke-5: Solusi & Inovasi Masa Depan Web3
Selanjutnya, gas metana tersebut lalu diproses untuk menghasilkan energi listrik terbarukan dengan kapasitas PLTBg 2,4 MW.
Kesepakatan ini juga mencakup kerja sama dalam kajian dan pengembangan inovasi dan teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam operasional bisnis keduanya.
Selain itu, implementasi proyek dan potensi lain yang dapat menghasilkan kredit karbon juga menjadi bagian dari kesepakatan ini.
Wakil Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Denaldy Mulino Mauna, menyatakan, PTPN III sebagai Holding BUMN Perkebunan merupakan perusahaan terbaik di dunia dalam subsektor Agriculture dari hasil penilaian lembaga Rating ESG Sustainalytics dengan nilai ESG sebesar 17.1 (Low Risk).
“Kami berkomitmen untuk terus menjalankan program dekarbonisasi demi mewujudkan kegiatan sirkular ekonomi dan bisnis perkebunan yang berkelanjutan. Kolaborasi ini juga memberi kami peluang untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah sekaligus membuka pintu bagi diversifikasi pendapatan melalui kredit karbon,” ucap Denaldy.
Pertamina NRE dan PTPN III telah menjalin kerja sama strategis sejak 2018, dengan membangun PLTBg Sei Mangkei yang mulai beroperasi di 2020.
“Kami melanjutkan kerja sama strategis ini ke tingkatan lebih tinggi melalui komersialisasi kredit karbon dari PLTBg Sei Mangkei. Ini merupakan bentuk konsistensi kedua pihak dalam menunjukkan komitmen transisi energi menuju net zero emission 2060,” ungkap Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE, Fadli Rahman.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada