Tekan Emisi Karbon, PT Tunas Artha Pratama Bersinergi dengan Perusahaan Asal Taiwan

Selasa, 01 Maret 2022 – 23:27 WIB
PT Tunas Artha Pratama (TAP) menjalin kerja sama dengan Ding Chen Carbon Asset Management Co., Ltd (DCCAM), perusahaan asal Taiwan. Foto dok TAP

jpnn.com, JAKARTA - PT Tunas Artha Pratama (TAP), perusahaan pemegang hak karbon yang berlokasi di Kalimantan Tengah menjalin kerja sama dengan Ding Chen Carbon Asset Management Co., Ltd (DCCAM), perusahaan asal Taiwan.

Ketua Kadin Kalimantan Tengah (Kalteng) Tugiyo Wiratmodjo mengatakan kerja sama ini untuk menyelesaikan masalah emisi karbon di dunia.

BACA JUGA: Disebut Anak Durhaka oleh Ibunya, Kalina Ocktaranny Jawab Begini

Salah satu caranya yakni dengan memanfaatkan sekitar 500 ribu hektare (ha) hutan rawa gambut, yang ada di Kalteng.

Tugiyo Wiratmojo memaparkan luas daratan Indonesia adalah 191,3 juta hektare (ha), di mana lebih dari 60% di antaranya merupakan hutan termasuk lahan gambut.

BACA JUGA: Vivan TWS Liberty, Tahan Hingga 48 Jam, Sebegini Harganya...

Menurutnya, ini merupakan ekosistem penyimpan karbon paling efisien di alam.

“Kami berharap dapat bekerja sama dengan DCCAM untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Seperti informasi tentang kepadatan dan ketebalan gambut, guna mengembangkan model pengelolaan emisi karbon yang tepat,” papar Tugiyo di sela-sela acara penandatanganan kerja sama di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (1/3).

BACA JUGA: Akun Instagram Kembali Aktif Pasca-Berseteru dengan Nikita Mirzani, Kiki The Potters: Top, Kerenlah

Sementara itu, General Manager DCCAM Jack Yao mengatakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meningkatkan permintaan akan kebijakan perlindungan lingkungan dari negara dan perusahaan.

Hal ini menyikapi masalah eksploitasi sumber daya yang berlebihan secara global, seperti penggundulan hutan, polusi udara, dan masalah lainnya.

“Penandatanganan MoU Pengembangan Bersama Sumber Daya Karbon dengan perusahaan dari Kalimantan Tengah ini merupakan komitmen bersama untuk mengatasi perubahan iklim melalui solusi berbasis alam. Sehingga kita dapat mencapai tujuan pengembangan perusahaan yang berkelanjutan sambil menyelesaikan krisis iklim,” ungkap Jack Yao.

Jak Yao menambahkan, dalam menghadapi perubahan iklim dan tren global emisi nol persen karbon bersih pada 2050, tantangan di masa depan akan semakin berat.

Untuk itu, DC Carbon berupaya menciptakan persaingan ekonomi dengan tetap menjaga lingkungan.

“D.C. Carbon Co., Ltd., dapat menciptakan daya saing ekonomi sambil mencapai perlindungan lingkungan, dan bergerak menuju keberlanjutan bersama,” katanya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler