jpnn.com, PEMALANG - PT Pupuk Indonesia menggelar program Jalan Dambaan (Dampak Baik Berkelanjutan) di Desa Jebed Selatan dan Utara, Pemalang, Jawa Tengah.
Kegiatan Creating Shared Value (CSV) ini merupakan kolaborasi dengan PT Jasa Raharja untuk mengoptimalisasi pemanfaatan limbah pertanian atau jerami untuk keberlanjutan lahan pertanian, sekaligus mengurangi angka kecelakaan di jalan tol.
BACA JUGA: Pupuk Indonesia Rutin Menggelar Pasar Murah di Berbagai Wilayah
Senior Vice President (SVP) TJSL Pupuk Indonesia, Rika Susanty menyampaikan kegiatan ini merupakan respons perseroan atas kecelakaan di ruas jalan Tol Trans Jawa, yang salah satunya diakibatkan asap pembakaran jerami yang menghalangi pengguna jalan tol.
"Program ini membantu petani untuk memanfaatkan jerami sisa panen sebagai penyubur tanah. Para petani diedukasi melakukan pengomposan di dalam lahan (insitu) dengan menggunakan Petrogladiator, salah satu produk biodekomposer dari Pupuk Indonesia Grup," ujar Rika di Desa Pedurungan, Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (15/8).
BACA JUGA: Meriahkan TIFF 2023 di Tomohon, Pupuk Kaltim Usung Tema Transformasi Industri
Rika menjelaskan dengan Petrogladiator maka petani tidak perlu melakukan pembakaran jerami.
Karena di dalam produk tersebut akan membantu meningkatkan kadar c-organik pada tanah yang nantinya akan membantu menyuburkan serta mengoptimalkan penyerapan pupuk saat penanaman.
BACA JUGA: Mizzu X Sasa Berkolaborasi Hadirkan 2 Line Produk Makeup
“Jadi ini metode yang sangat sederhana, karena dengan tidak membakar jerami maka unsur hara tanahnya menjadi lebih bagus serta berdampak pada peningkatan produktivitasnya. Karena sebetulnya di sisa jerami hasil panen itu masih terdapat unsur P (phosphate) dan K (kalium) yang dapat menyuburkan tanaman, jika dibakar justru akan hilang,” kata Rika.
Program ini mengusung tagline “Lahan Sehat, Perjalanan Selamat”.
Dimulai pada musim panen awal Agustus 2023 dengan luasan lahan mencapai 23 Hektare (Ha). Melalui program kolaborasi ini, Pupuk Indonesia berharap dapat berkontribusi dan mendukung ketahanan pangan bangsa dengan menjadi sahabat para petani.
Sementara itu, Kepala Urusan Kelembagaan Jasa Raharja, Mochamad Saleh Priyadana menjelaskan kolaborasi dengan Pupuk Indonesia merupakan komitmen perusahaan dalam mencegah kecelakaan lalu lintas salah satunya di jalan tol.
“Kolaborasi ini merupakan bentuk konkret kami melakukan pencegahan kecelakaan bersama Pupuk Indonesia. Karena masih banyak petani yang konvensional dengan membakar jerami. Memang perlu dilakukan edukasi kepada petani supaya mereka ikut menjaga keselamatan pengendara jalan khususnya di jalan tol dengan tidak lagi melakukan pembakaran jerami setelah panen,” tutur Dana.
Pada kesempatan yang sama Gakkum Polres Pemalang, Lindu mengimbau kepada Masyarakat khususnya kelompok tani yang menggarap lahan di sepanjang jalan tol Pemalang-Pejagan untuk tidak lagi membakar jerami pascapanen.
Pasalnya, jika asap dari pembakaran tersebut menyebabkan kecelakaan lalu lintas bisa dikenakan hukuman pidana.
“Yang masih membakar lahan ada hukumannya karena melanggar 360 KUHP dan 359 KUHP dengan ancaman hukuman minimal 1 tahun dan maksimal 5 tahun apabila sampai korban meninggal dunia,” kata Lindu.
Program Jalan Dambaan juga melibatkan stakeholder terkait seperti Pemerintah Desa Jebed Utara, Dinas Pertanian yang diwakili oleh PPL Desa Jebed, Pupuk Kujang Cikampek, Petrokimia Gresik, serta Pemalang Agro Sejahtera Indonesia sebagai Mitra Program Makmur Pupuk Indonesia, yang menjadi koordinator kelompok tani di wilayah pelaksanaan program.
Dalam kolaborasi ini, Pupuk Indonesia dan Jasa Raharja menyiapkan sekitar 300 kg pupuk jenis NPK dan 20 liter Petrogladiator yang akan diberikan kepada 40 petani dengan total lahan seluas 23 hektare di Desa Jebed Utara, Jebed Selatan, dan Pedurungan.
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan Pupuk Indonesia dengan Jasa Raharja ini disambut antusias oleh para petani Desa Jebed.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada