jpnn.com - Demi meminimalisir risiko penyebaran virus corona, penyelenggara F1 2020 di Bahrain terpaksa memutuskan untuk membatasi jumlah penonton, meskipun ini memengaruhi pendapatan selama acara.
Keputusan tersebut diambil setelah jumlah kasus virus corona di Bahrain meningkat menjadi 55.
BACA JUGA: Australia Tetap Yakin Gelar Seri Pembuka F1 2020
Kendati demikian, Bahrain dan pihak penyelenggara tetap memastikan bahwa balapan seri Bahrain akan tetap digelar pada 22 Maret.
"Sirkuit Internasional Bahrain (BIC) berkomitmen untuk mengadakan Grand Prix Formula 1 Bahrain yang aman dan menarik bagi penggemar lokal dan internasional. Bekerja sama dengan semua departemen pemerintah terkait, termasuk Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri, untuk mengurangi penyebaran virus corona,” tulis pernyataan pihak penyelenggara F1 GP Bahrain, melansir Crash, Jumat (6/3).
BACA JUGA: Berpotensi Absen di Seri Pembuka F1, Ferrari Minta Kepastian ke Australia
Kini, penjualan tiket diketahui sudah dihentikan untuk sementara. Kelanjutan dari jumlah penonton pada balapan itu akan diputuskan sesuai kondisi lebih lanjut pada perkembangan virus corona di negaranya.
"BIC telah mengumumkan akan melakukan penyetopan sementara penjualan tiket untuk memastikan pedoman jarak yang sesuai dipenuhi. Ketika fakta lebih lanjut muncul, BIC berkomunikasi erat dengan Manajemen F1 dan otoritas kesehatan untuk menilai situasi yang sedang berkembang,” lanjut pernyataan tersebut.
BACA JUGA: Virus Corona Mengancam Seri Pembuka F1 2020 di Australia, Berpotensi Gagal
“Ini dilakukan untuk memutuskan melepas tiket lebih lanjut atau mengembalikan nilai nominal tiket tergantung pada keadaan dan saran medis terbaru. Langkah pencegahan ini untuk memastikan keselamatan semua penonton, tim, dan staf wilayah,” tutup pihak terkait. (mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha