Tekanan Kuat, IHSG Mampu Menguat

Rabu, 17 Desember 2014 – 19:49 WIB

jpnn.com - JAKARTA Indeks harga saham gabungan (IHSG) secara mengejutkan mampu lepas dari tekanan dan berhasil ditutup di zona hijau. Pada penutupan perdagangan sore ini (17/12), IHSG naik 9,621 poin (0,19 persen) ke level 5.035,649 dan indeks LQ45 naik 2,711 poin (0,31 persen) ke level 864,794.

Frekuensi transaksi perdagangan saham di pasar reguler hari ini cukup tinggi, yakni mencapai 328.572 kali dengan volume sebanyak 5,527 miliar saham atau sebesar Rp 4,990 triliun. Sebanyak 177 saham naik, 140 saham turun, dan selebihnya stagnan.

BACA JUGA: Askrindo Targetkan Laba Rp 1 Triliun

Saham-saham naik dengan kenaikan nilai tertinggi (top gainers), antara lain, Impack Pratama (IMPC) naik 1.900 (50,00 persen) ke level 5.700. Indo Kordsa (BRAM) naik 1.075 (19,20 persen) ke level 6.675. Gudang Garam (GGRM) naik 675 (1,15 persen) ke level 59.175. Tambang Bukit Asam (PTBA) naik 575 (4,64 persen) ke level 12.975.

Sebaliknya, saham-saham turun dengan nilai paling dalam (top losers), di antaranya, Elang Mahkota (EMTK) turun 900 (12,50 persen) menjadi 6.300. Matahari Department Store (LPPF) turun 750 (5,03 persen) menjadi 14.150. Apexindo (APEX) turun 650 (20,63 persen) menjadi 2.500. Maskapai Reasuransi (MREI) turun 495 (12,07 persen) menjadi 3.605.

BACA JUGA: Dirut Baru Citilink Bakal dari Internal

Sebelumnya, mayoritas prediksi dari beberapa indikator yang ada, IHSG memang berpotensi turun lagi hari ini. Tim Analis PT Valbury Asia Securities menyatakan, selain problem harga minyak mentah dunia, penguatan dolar AS (USD) terhadap mata uang dunia yang mengakibatkan tekanan terhadap nilai tukar rupiah kian mempersulit bagi ruang gerak indeks ke zona positif.

”Mengingat Indonesia masih hadapi problem defisit transaksi berjalan meski menunjukkan penurunan, tetapi pelemahan rupiah kembali bisa menjadi ancaman terjadinya peningkatan defisit transaksi berjalan,” ungkapnya, hari ini.

BACA JUGA: Manfaatkan Kapal Menganggur untuk Paket Tour

Selain itu, bursa AS melemah pada perdagangan saham hari Selasa seiring investor mewaspadai publikasi hasil pertemuan Federal Reserve (The Fed) pada Kamis. Pelaku pasar menantikan hasil pertemuan Fed untuk memberikan kejelasan apakah bank sentral akan mempertahankan komitmen tidak akan mengubah suku bunga untuk sementara waktu.

”Bahkan muncul spekulasi bahwa Fed tengah bersiap untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari seharusnya di tahun 2015. Pasar kian pesimistis terhadap laju indeks bursa Asia ke teritori positif, seiring dengan data output pabrik di China kembali turun untuk kali kedua berturut-turut di bulan Desember,” terusnya.(gen/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anjlok, Terkerek Bursa Regional


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler