Tekanan Massa Terlalu Menakutkan, Ahok Sulit Lolos dari Jerat Hukum

Sabtu, 03 Desember 2016 – 22:11 WIB
Basuki T Purnama alias Ahok. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit menilai Basuki T Purnama alias Ahok sulit lolos dari jerat hukum. 

Pasalnya, tekanan publik agar tersangka kasus penistaan agama itu dinyatakan bersalah, sudah terlalu besar.

BACA JUGA: Aksi Kita Indonesia Dijamin Bebas dari Kepentingan Politik

Aksi besar-besaran pada 4 November dan 2 Desember lalu jelas memperlihatkan skala tekanan publik tersebut. 

Tekanan sebesar itu, lanjutnya, pasti akan berpengaruh pada proses hukum.

BACA JUGA: Penangkapan Sri Bintang Dkk Diduga Hanya Pengalihan

"Dampaknya, dapat menimbulkan ketakutan bagi para penegak hukum, dan itu berdampak pada vonis yang dijatuhkan nantinya," kata Arbi kepada wartawan, Sabtu (3/12).

Arbi yakin massa pasti tak akan puas jika Ahok dijatuhi vonis bebas. Akibatnya, aksi-aksi serupa pun akan terus bermunculan sampai keinginan massa terpenuhi.

BACA JUGA: Panitia Bantah Aksi Kita Indonesia Terkait Pilkada DKI

Situasi ini, lanjutnya, sangat mungkin membuat hakim yang mengadili kasus Ahok terpaksa mengikuti arus.

Bahkan jika nantinya Ahok secara hukum terbukti tak bersalah sekalipun.

"Jadi sebenarnya Ahok ini dikorbankan demi keamanan. Karena jumlahnya (massa) yang besar, menakutkan, menekan, dan memaksa," pungkas dia. (rmol/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Daftar Kru dan Penumpang Pesawat Polri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler