Tekankan Pentingnya Sinergi Akademisi-Politisi, AHY: Demi Hasilkan Kebijakan Rasional

Sabtu, 14 September 2024 – 16:24 WIB
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) seusai sidang program doktoralnya di Universitas Airlangga, Kamis (12/09). Foto: Humas ATR/BPN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menekankan pentingnya hubungan erat antara akademisi dan politisi untuk merumuskan kebijakan publik yang rasional dan berbasis data.

Hal itu disampaikan AHY seusai menyelesaikan ujian tertutup doktoral di Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (12/9).

BACA JUGA: Pembicara Kunci di Seminar Internasional Unair, Menteri AHY Bicara Reforma Agraria

"Dunia politik dan akademik harus berjalan seiring. Jika politisi jauh dari akademisi, kebijakan yang dihasilkan cenderung kurang rasional dan tidak berbasis data," kata AHY dikutip JPNN.com, Sabtu (14/9).

AHY juga berkomitmen akan terus menjaga kedekatan dengan dunia akademik.

BACA JUGA: AHY Enggan Berandai-Andai soal Peluangnya Masuk Kabinet Prabowo

Menurutnya, politisi perlu terlibat aktif dalam dunia akademisi agar kebijakan yang dibuat berlandaskan data dan sains. Sehingga kebijakan yang diambil tidak hanya berdasarkan asumsi politik, tetapi juga didukung oleh data yang valid dan kajian ilmiah. 

Dia menjelaskan sinergi antara akademisi dan politisi sangat diperlukan untuk mewujudkan kebijakan yang efektif dan berdampak nyata.

BACA JUGA: Anies Masih Punya Peluang Maju di Pilkada Jakarta, 4 Partai Ini Bisa Berkoalisi

Kementerian ATR/BPN yang AHY pimpin saat ini juga menggandeng pihak akademisi, kampus-kampus ternama, dalam berbagai programnya, termasuk dalam melaksanakan percepatan Reforma Agraria.

Lebih lanjut AHY menjelaskan bahwa akademisi juga memegang peran penting dalam membantu merumuskan kebijakan.

Dia menyebutkan tanpa adanya kerja sama dengan pihak yang terlibat langsung dalam pembuatan kebijakan, akademisi berisiko terjebak dalam perdebatan teoritis tanpa realisasi kebijakan.

"Akademisi harus mampu mengubah ide-ide menjadi kebijakan yang relevan dan dapat diimplementasikan di pemerintahan," jelasnya.

AHY menegaskan sinergi antara akademisi dan politisi diharapkan dapat mendorong terciptanya kebijakan yang berbasis data, rasional, serta relevan dengan kondisi masyarakat.

"Ini merupakan langkah penting menuju Indonesia yang lebih maju dan siap menghadapi tantangan global di masa depan," kata AHY. (mcr8/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... YA Sebar 59 Video Porno Anak dan Orang Dewas Lewat Telegram


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler