JPNN.com

Teknologi BLES dan Energi Matahari, Langkah Hijau Menuju Masa Depan Berkelanjutan

Kamis, 13 Maret 2025 – 20:01 WIB
Teknologi BLES dan Energi Matahari, Langkah Hijau Menuju Masa Depan Berkelanjutan - JPNN.com
Perusahaan Manufaktur Bata Ringan PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES) mulai menerapkan transisi ke Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama Suryanesia di Jakarta. Foto: source JPNN

jpnn.com - Perusahaan Manufaktur Bata Ringan PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES) mulai menerapkan transisi ke Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama Suryanesia di Jakarta.

Kerja sama ini bertujuan untuk mengintegrasikan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di pabrik-pabrik BLES.

BACA JUGA: Kejagung Lagi Digdaya, Potensial Dijadikan Musuh Bersama

Tahap awal pemasangan panel surya akan dimulai di pabrik Lamongan, Jawa Timur, dan Sragen, Jawa Tengah, sebelum diperluas ke lokasi lainnya.

Direktur PT Centra Multi Suryanesia Rheza Roswell Adhihusada menjelaskan bahwa kolaborasi ini mengusung konsep Solar-as-a-Service (SaaS) sebuah solusi yang memungkinkan pemanfaatan energi surya tanpa investasi awal yang besar.

BACA JUGA: Ortuseight Hypersonic 2.0, Sepatu Lari dengan Teknologi Modern, Sebegini Harganya

Rheza juga berharap inisiatif ini dapat menginspirasi industri manufaktur lain untuk turut serta dalam upaya pengurangan emisi karbon.

"Kami sangat mengapresiasi langkah strategis PT Superior Prima Sukses Tbk sebagai pelopor penggunaan energi surya di sektor manufaktur bata ringan,” ujar Rheza, Kamis (13/3).

BACA JUGA: Kawasaki Z900 & Z900 SE Meluncur di Indonesia, Desain Lebih Agresif, Sebegini Harganya

Dalam jangka panjang, pihaknya optimis inisiatif tersebut akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi BLES dan lingkungan, sekaligus berkontribusi pada upaya dekarbonisasi nasional.

Sementara itu, Direktur Produksi BLES Hendra Widodo menegaskan perusahaan tidak hanya berfokus pada inovasi produk, tetapi juga pada tanggung jawab sosial dan lingkungan.

“Mengadopsi energi matahari sebagai sumber energi pendukung, BLES ingin menjadi pionir industri bahan bangunan yang lebih ramah lingkungan di Indonesia,” tuturnya.

Dia menilai penerapan solar panel di pabrik merupakan bagian dari strategi jangka panjang yang diharapkan dapat mengurangi emisi karbon, meningkatkan efisiensi energi, serta mendukung program pemerintah dalam mencapai net zero emission pada tahun 2060.

Henrianto menambahkan perusahaan tidak hanya berupaya mendukung kebijakan pemerintah, tetapi juga ingin menciptakan dampak positif bagi masyarakat secara luas.

"Pemasangan panel surya ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan kualitas udara, tetapi juga membuka peluang investasi dalam sektor energi hijau demi kesejahteraan berkelanjutan," imbuh Henri.

Henri memaparkan secara keseluruhan, BLES menargetkan pemasangan panel surya dengan total kapasitas 3,2 Mega Watt (MW), yang diproyeksikan dapat memenuhi sekitar 20 persen dari kebutuhan energi di setiap pabriknya.

“BLES semakin mantap dalam perjalanan menuju industri yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujar Henri. (mcr23/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ardini Pramitha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler