jpnn.com, SUKOHARJO - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman bersama petani, serta warga Sukoharjo, menggunakan teknologi canggih drone untuk tabur pupuk dan benih padi di sawah. Inovasi teknologi canggih ini digunakan untuk uji coba demonstrasi teknologi mekanisasi pertanian di era revolusi 4.0.
Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya yang turut menyaksikan demonstrasi teknologi alsintan langsung meminta semua alat yang digunakan untuk ditinggalkan di Sukoharjo.
BACA JUGA: Hari Tani 2019, Mentan Bahagia Gudang Bulog Penuh Beras
"Pak Mentan, semua alsintan yang sudah kami uji coba tadi, tinggalkan semua disini," ungkap Wardoyo saat memberikan sambutan di persawahan desa Dalangan, kec. Tawang Sari, kab Sukoharjo, Senin (30/9), dan disambut tepuk tangan petani yang hadir.
Mendengar hal itu, Mentan Amran, langsung memerintahkan direktur untuk meninggalkan alsintan yang digunakan. "Pak direktur berapa alat mesin pertanian yang dibawa ke sini, tinggalkan semua disini. Saya senang bila ini bermanfaat dan digunakan," ungkap Mentan.
BACA JUGA: Mentan Amran Santap Siang Bersama Perwakilan BEM Pertanian Seluruh Indonesia
Mentan mengungkapkan, modernisasi pertanian ini sekaligus juga sebagai persiapan untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0, dengan target utama peningkatan produksi dan produktivitas hasil pertanian. Teknologi pertanian dikemas dalam bentuk Mekanisasi 4.0, yang sekaligus menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 di segala bidang. "Dulu petani berpikir bertani itu kotor, petani miskin, Dulu petani panen pake sabit hingga 20 hari, namun hari ini cuma cukup 3 jam dengan alsintan," ucap Amran.
Lebih lanjut, Amran menyampaikan beberapa karya Kementerian Pertanian untuk membangun Mekanisasi 4.0 adalah Drone penebar benih padi, Drone penebar pupuk prill, Drone sprayer untuk aplikasi pestisida, Robot Tanam Padi, Autonomous tractor, dan Mesin panen plus olah tanah yg terintegrasi. Keenam alsintan tersebut diciptakan sebagai solusi petani dalam melakukan usaha tani moderen. "Kami hemat 1,4 T untuk anggaran alsintan. Kami alokasikan semua ke petani, tujuannya supaya anak muda alumni fakultas pertanian mau bergerak di dunia pertanian," ucapnya.
BACA JUGA: Bantuan Alsintan Bisa Dikelola Berorientasi Bisnis
Menyaksikan kecanggihan alsintan yang di pergunakan, Amran juga minta anggaran ditambah untuk bantuan petani. "Tolong robot tanam padi dianggarkan lebih besar supaya petani lebih cepat," tuturnya.
Sulistio petani Desa Ngarap, mengungkapkan jika saat ini sawah mereka diirigasi dari sungai didesa yang kondisi airnya kurang baik. Kelompoknya sudah punya 100 hektar sawah padi organik, dan beras organik yang bisa bertahan hingga 48 jam. "Usulnya Pak mohon buatkan kami sumur air ditempat kami", ungkapnya. Mentan menyambut positif kerja keras Sulistio dan kawan-kawan, bantuan sumur dangkal dan pompa langsung diminta berikan melalui Direktur Alsintan.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh