Teknologi Harus Digunakan untuk Menyebar Kebaikan Budi Luhur

Sabtu, 14 Desember 2019 – 22:47 WIB
One Day Kebudiluhuran (ODK) yang diselenggarakan Pusat Studi Budi Luhur (PSBL) di Jakarta. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Pusat Studi Budi Luhur (PSBL) yang menjadi bagian dari Universitas Budi Luhur menyelenggarakan acara One Day Kebudiluhuran (ODK) untuk ketiga kalinya. Kegiatan ini merupakan tugas dari perguruan tinggi untuk membantu pemerintah dalam upaya sosialisasi deradikalisasi dan mencegah radikalisme.

Rangkaian kegiatan digelar 11 Desember 2019 hingga 13 Desember 2019 di Grha Mardika Bujana, Auditorium Universitas Budi Luhur. Tujuan acara ini untuk menambah wawasan mahasiswa yang cerdas berbudi luhur.

BACA JUGA: Universitas Budi Luhur Dukung Pemberantasan Terorisme

One Day Kebudiluhuran (ODK) ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan sebagai rangkaian akhir untuk penilaian ujian akhir semester mata kuliah Wawasan Budi Luhur (WBL) dan Aplikasi Wawasan Budi Luhur (AWBL).

Kepala Pusat Studi Budi Luhur Dr. Yusran mengatakan, ODK tahun ini mengambil tema “Gen Z: Manfaatkan Teknologi Sebar Kebaikan Menuju Budi Luhur Peduli”. “Tema tersebut diambil karena dengan adanya perkembangan pesat teknologi saat ini bisa dijadikan sebagai medium untuk menyebarkan kebaikan dan nilai-nilai kebudiluhuran secara lebih luas,” kata Yusran.

BACA JUGA: Yuk, Ramaikan Budi Luhur Coffee Festival 2018

Yusran, yang juga menjadi salah satu pemateri menyebutkan bahwa sudah terdapat banyak aplikasi digital dan online platform yang dapat menjadi sarana untuk beramal sehingga bisa memperbanyak manfaat positif dari adanya perkembangan teknologi dan digital tersebut. “Peserta dari mata kuliah WBL akan mengirimkan karya tulis ilmiah dengan tema ODK tahun ini, sehingga mampu meningkatkan kapasitas mahasiswa dalam penulisan ilmiah dan berpikir kritis dalam membuat judul karya tulis,” jelasnya.

Pemateri lainnya, Budiman Sudjatmiko menyebutkan bahwa saat ini manusia tidak saja dituntut untuk menjawab persoalan yang dihadapi dengan teknologi. Tetapi lebih jauh manusia dituntut untuk mampu mengaktifkan imajiasi, rasa sayang, cinta kasih, dalam memprediksi masalah di masa yang akan datang. “Dengan imajinasinya manusia tidak saja dituntut untuk menjawab persoalan hari ini namun mampu melihat masalah di masa datang,” ujar Budiman.

BACA JUGA: Universitas Budi Luhur Terus Tingkatkan Kualitas Jurnal

Rangkaian kegiatan dari ODK yaitu; Seminar Kebudiluhuran, Sidang Pleno, FocusGroupDiscussion, Kompetisi Video, Pameran Kegiatan Kebudiluhuran, Kegiatan 1000 Amal, dan Malam Penganugerahan.

Peserta ODK tahun ini diikuti oleh 57 Kelompok Kelas WBL dan 16 Kelas AWBL yang terdiri dari Kelas Reguler dan Kelas Karyawan. Pada acara Seminar Kebudiluhuran diselenggarakan dalam dua sesi dan diisi dengan dua narasumber yaitu Yudi Latief, Ph.D, dan Budiman Sudjatmiko, M.Sc., M.Phil. Sesi pertama dilaksanakan Kamis pagi 12 Desember 2019 oleh Yudi Latief, Ph.D. Sesi kedua dilaksanakan Jum'at pagi 13 Desember 2019..

Melalui kepakaran keilmuan dan pengalaman yang dimiliki, kedua narasumber membahas tentang eksistensi nilai-nilai Pancasila di tengah era Revolusi Industri 4.0 saat ini. Dalam sidang pleno, 10 tim terbaik dengan karya tulis ilmiah terpilih akan mempresentasikan gagasannya, selanjutnya 10 tim berikutnya akan diikutkan dalam FGD.

Pada kegiatan 1000 amal tahun ini, setiap mahasiswa dan mahasiswi mata kuliah WBL dan AWBL juga akan melakukan kegiatan amal bakti di SMA/SMK/MA dimana tempat mereka bersekolah. Pemilihan tempat amal bakti tersebut dikarenakan ODK tahun ini juga masih dalam bertepan dengan momen hari guru, dimana merupakan bentuk kontribusi untuk para guru dan sekolah.

Malam penganugerahan merupakan puncak kegiatan ODK yang dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi untuk mahasiswa dan mahasiswi mata kuliah WBL dan AWBL atas keterlibatannya dalam ODK.(eno/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler