Hengky menyebut alasan akuisisi itu menyusul tren penggunaan produk Apple terus membeludak. Peluang itu amat sangat disayangkan kalau diabaikan. Karena itu, manajemen mematok aksi tersebut bisa tuntas sepanjang tahun ini. Kalau aksi korporasi itu berjalan sukses dipastikan pendapatan perseroan bisa menyentuh angka Rp 250 miliar.
Sejatinya, sambung Hengky, proses akuisisi itu tinggal selangkah lagi.
Di mana hingga saat ini progres aksi tersebut telah mencapai 80 persen. Hanya saja, dia belum mau membocorkan identitas perusahaan dan berapa modal yang disiapkan untuk melakukan akuisisi tersebut. Dia beralasan masih dalam proses audit.
Sepanjang tahun ini perseroan menyiapkan dana akuisisi sebesar Rp 400-500 miliar. Dana ini berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan.
Sebelumnya, perseroan menyuntik modal dasar dan modal disetor kepada anak usahanya, yaitu PT Telesindo Shop. TELE menambah modal dasar sebesar Rp 800 miliar. Dengan suntikan dana taktis itu, jumlah modal dasar Telesindo terdongkrak menjadi Rp 1 triliun dari sebelumnya Rp 200 miliar.
Sedang TELE menambah modal disetor sebesar Rp 360 miliar. Alhasil, modal disetor Telesindo naik dari Rp 100 miliar menjadi Rp 460 miliar. Penambahan modal dasar itu merubah komposisi kepemilikan TELE di Telesindo. Jumlah saham TELE di Telesindo menjadi 459.950 saham, dari sebelumnya hanya 99.950 saham. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisnis Motor Masih Kencang
Redaktur : Tim Redaksi