Teleskop NASA Abadikan Ledakan Matahari Terdahsyat

Selasa, 19 Juni 2012 – 12:49 WIB
Gambar ledakan matahari yang berhasil direkam NASA. Foto: Foxnews
PASADENA - Sebuah erupsi terbesar yang meledak di permukaan matahari berhasil diabadikan Fermi Gamma-ray Space Telescope milik Badan Antariksa Amerika Serikat - NASA. Menurut ilmuwan, letusan ini mengeluarkan cahaya energi tertinggi yang pernah terlihat  selama lima tahun terakhir.

Peristiwa yang terjadi pada 7 Maret tersebut juga mengirimkan miliaran ton material matahari ke bumi. Para Ilmuwan menyebut materi ini sebagai ejeksi massa korona. Dalam siklusnya matahari memiliki siklus 11 tahunan dalam aktivitas mengacaukan gelombang elektromagnetik. Aktivitas ini ditandai dengan munculnya bintik matahari di permukaan yang sangat intens.

NASA Fermi Gamma-ray Space Telescope melihat pulsa yang luar biasa tahan lama sinar gamma -bentuk cahaya dengan energi lebih besar dari X-ray- yang dihasilkan oleh pembakaran.
"Pada puncaknya erupsi tersebut, sinar gamma yang dipancarkan dari matahari adalah 2 miliar kali lebih kuat daripada cahaya tampak. Sehingga memecahkan rekor flare matahari sebelumnya," kata para peneliti, seperti dilansir Foxnews, pekan lalu.

Selain intensitas emisi sinar gamma, para astronom dikejutkan dengan ledakan yang panjang. Erupsi matahari tersebut berhasil diamati Fermi Telescope (LAT) yang memancarkan energi tinggi sinar gamma selama kurang lebih 20 jam atau 2,5 kali lebih lama dari setiap peristiwa yang pernah tercatat.

Di sisi lain, peristiwa ini juga memungkinkan para astronom untuk menentukan sumber sinar gamma pada permukaan matahari. Sehingga untuk pertama kalinya ilmuwan bisa mengetahui sumber sinar gamma dengan energi luar 100 juta elektron volt (MeV).

"Berkat resolusi lebih baik sudut LAT ini, kami dapat melokalisasi wilayah emisi energi tinggi sinar gamma," kata Omodei, salah seorang astronom.

Solar flare dan emisi lainnya dari matahari menghasilkan sinar gamma dengan mempercepat partikel bermuatan, yang kemudian bertabrakan dan berinteraksi dengan materi di atmosfer matahari dan permukaannya. Meski menyebarkan radiasi dalam jumlah besar ke ruang angkasa, namun kejadian ini tidak menimbulkan risiko bagi astronot yang tengah berada di Stasiun Antariksa Internasional. Namun berbahaya untuk satelit, misalnya peristiwa rusaknya sejumlah peralatan pesawat antariksa Venus Express milik Badan Antariksa Eropa akibat peristiwa tersebut.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepuluh Domain Internet Unik

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler