Telkom Bantah Mata-matai Pelanggannya

Selasa, 19 Maret 2013 – 12:43 WIB
JAKARTA - Direktur Utama PT Telkom Arief Yahya membantah kabar yang menyatakan Telkom telah memasang alat software mata-mata atau perangkat lunak intelijen pada servernya untuk mengawasi trafik dan konten yang diakses para pengguna.

Hal itu dijelaskan Arief saat dihubungi langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan di sela-sela rapat pimpinan di Gedung PLN Jakarta, Selasa (19/3).

Saat Dahlan ditanya awak media soal kebenaran kabar Telkom menggunakan perangkat lunak tersebut, Dahlan langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Arief.

"Ini pak, teman-teman media ingin tanya soal Telkom yang kabarnya pasang mata-mata. Itu benar gak?," tanya Dahlan saat menghubungi Arief untuk mengkonfirmasi kabar tersebut.

Kemudian, Dahlan langsung mengeraskan suara di handphonenya, agar awak media mendengar langsung jawaban tersebut.

"Itu tidak benar, karena Telkom tidak mempunyai aplikasi untuk memata-matai pelanggan. Itu pasti tidak ada," terangnya.

Lebih lanjut, Arief tegaskan bahwa Telkom tidak mempunyai server untuk memata-matai pelanggan. Namun, hal itu bisa dilakukan, jika Telkom mengantongi ijin dari Kominfo.

"Hal ini agak teknis, kalau yang melakukan memang harus ada izin dari Kominfo yang menyatakan atau meminta bahwa nomer ip adress akan diperiksa," pungkasnya.

Sebelumnya, PT Telkom Tbk dan Biznet, dua Penyelenggara Jasa Internet (PJI) terbesar di Indonesia dituding telah memasang piranti lunak (software) mata-mata pada servernya yang digunakan untuk mengawasi trafik dan konten yang diakses para penggunanya.

Dugaan pemasangan software mata-mata pada server dilakukan di 25 negara," demikian laporan Citizen Lab, University Toronto dalam materi berjudul "You Only Click Twice: FinFisher's Global Proliferation, seperti dikutip dalam situs Citizenlab.org.

Disebutkan, ke-25 negara yang dimaksud adalah Australia, Bahrain, Bangladesh, Brunei, Canada, Czech Republic, Estonia, Ethiopia, Germany, India, Indonesia, Japan, Latvia, Malaysia, Mexico, Mongolia, Netherlands, Qatar, Serbia, Singapore, Turkmenistan, United Arab Emirates, United Kingdom, United States, Vietnam.

Ditemukan server komando dan kontrol untuk "backdoors" FinSpy pada di server Telkom dan Biznet. FinSpy bagian dari solusi pemantauan jarak jauh Gamma International FinFisher pemantauan jarak jauh Gamma International FinFisher. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Citilink Angkut 30 Ribu Penumpang eks Batavia Air

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler