TERNATE - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) siap menggelar infrastruktur serat optik Maluku Cable System. Infrastruktur kabel laut ini nantinya diharapkan mampu meningkatkan ketersediaan layanan broadband di kawasan timur Indonesia.
"Ini dilakukan sekaligus meningkatkan daya saing kawasan yang kaya sumber daya alam tersebut. Untuk kali ini akan dimulai dari pembangunan infrastruktur di kawasan Maluku,” ujar Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring saat acara Ground Breaking Maluku Cable System (MCS) berlangsung di Ternate, Selasa (28/5).
Tifatul jelaskan bahwa MCS merupakan bagian dari program pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS). SMPCS merupakan kelanjutan dari pembangunan Mega Proyek Palapa Ring dan menjadi salah satu program Telkom dalam mewujudkan Indonesia Digital Network (IDN). Sebelumnya pada tahun 2011, Telkom berhasil menggelar Mataram Kupang Cable System.
Nantinya, kata Tifatul, proyek MCS akan memperluas konektivitas dan meningkatkan kapasitas layanan data di daerah-daerah yang belum dilayani secara memadai, hal ini penting untuk meningkatkan akses broadband untuk semua.
"Pembangunan infrastruktur broadband MCS ini akan meningkatkan konektivitas layanan di Indonesia khususnya kawasan timur, sehingga penyebaran informasi kepada masyarakat dapat diperoleh secara merata,” terang Tifatul.
Pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut SMPCS mencakup penggelaran kabel laut sepanjang 5.444 km dan kabel darat sepanjang 655 km. Secara network design, SMPCS terdiri dari 3 jalur utama, yaitu Manado – Ambon – Fakfak – Timika, Manado – Sorong – Biak – Jayapura, dan Ambon – Kendari. Selain itu 13 cabang meliputi : Jailolo, Ternate, Labuha, Sorong, Mangole, Sanana, Namlea, Masohi, Banda Neira, Bula, Manokwari, Sarmi, dan Kaimana. Dengan mengoptimalkan teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM), SMPCS mampu mendukung jaringan hingga kapasitas bandwidth 32x100 Gigabytes per fiber pair-nya. (chi/jpnn)
"Ini dilakukan sekaligus meningkatkan daya saing kawasan yang kaya sumber daya alam tersebut. Untuk kali ini akan dimulai dari pembangunan infrastruktur di kawasan Maluku,” ujar Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring saat acara Ground Breaking Maluku Cable System (MCS) berlangsung di Ternate, Selasa (28/5).
Tifatul jelaskan bahwa MCS merupakan bagian dari program pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS). SMPCS merupakan kelanjutan dari pembangunan Mega Proyek Palapa Ring dan menjadi salah satu program Telkom dalam mewujudkan Indonesia Digital Network (IDN). Sebelumnya pada tahun 2011, Telkom berhasil menggelar Mataram Kupang Cable System.
Nantinya, kata Tifatul, proyek MCS akan memperluas konektivitas dan meningkatkan kapasitas layanan data di daerah-daerah yang belum dilayani secara memadai, hal ini penting untuk meningkatkan akses broadband untuk semua.
"Pembangunan infrastruktur broadband MCS ini akan meningkatkan konektivitas layanan di Indonesia khususnya kawasan timur, sehingga penyebaran informasi kepada masyarakat dapat diperoleh secara merata,” terang Tifatul.
Pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut SMPCS mencakup penggelaran kabel laut sepanjang 5.444 km dan kabel darat sepanjang 655 km. Secara network design, SMPCS terdiri dari 3 jalur utama, yaitu Manado – Ambon – Fakfak – Timika, Manado – Sorong – Biak – Jayapura, dan Ambon – Kendari. Selain itu 13 cabang meliputi : Jailolo, Ternate, Labuha, Sorong, Mangole, Sanana, Namlea, Masohi, Banda Neira, Bula, Manokwari, Sarmi, dan Kaimana. Dengan mengoptimalkan teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM), SMPCS mampu mendukung jaringan hingga kapasitas bandwidth 32x100 Gigabytes per fiber pair-nya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BRI Klaim Salurkan KUR Terbesar
Redaktur : Tim Redaksi