Acara ini diikuti puluhan warga yang ingin mendonorkan darah, baik kalangan dewasa maupun remaja. Saat diambil darahnya, sebagian pendonor terlihat biasa-biasa saja. Namun ada juga yang ngeri melihat jarum suntik, karena kemungkinan belum pernah mendonorkan darah.
Bayhaki Umar, ketua Yayasan Setara menyatakan, di Kota Tasikmalaya terdapat banyak rumah sakit swasta dan bersalin yang membutuhkan donor darah. Namun pasiennya juga datang dari daerah lain seperti Banjar dan Ciamis.
Disebutkannya jumlah pendonor darah tidak sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Yaitu hanya ada sekitar 500 orang sukarelawan. Sedangkan yang membutuhkannya berasal dari berbagai kalangan seperti ibu hamil, pengidap anemia, talasemia dan lain-lain.
Sebenarnya, kata dia, pemerintah harus bertanggung jawab atas program ini. Sayangnya pemerintah sama sekali belum terlihat kiprahnya. Namun demikian, pihaknya tak mau hanya menunggu saja, sehingga program donor darah harus tetap dilakukan.
“Kita ingin bertanggung jawab dan kita upayakan donor darah untuk yang membutuhkan. Apalagi sekarang di Tasikmalaya membutuhkan darah sebanyak 1.500 labu per bulan. Harapannya agar masyarakat lebih banyak yang mendonor darah karena yang membutuhkn darah tidak bisa diprediksi, sewaktu-waktu pasti membutuhkan,” ujarnya. (mg12)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiket Keberangkatan H-10 Sampai H-1 Lebaran Ludes
Redaktur : Tim Redaksi