Tembak Mati Teroris, DPR Kecewa

Sabtu, 04 Januari 2014 – 19:27 WIB
Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso menyayangkan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri yang menembak enam orang terduga teroris di Ciputat. Ia menyarankan agar para terduga teroris itu bisa ditangkap hidup-hidup.

"Memang saya sempat menyampaikan pimpinan Polri mestinya lebih baik jangan sampai membunuh. Itu kan lebih bagus kalau ditangkap hidup-hidup," kata Priyo usai diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (4/1).

BACA JUGA: SBY Dijadwalkan Hadiri Ultah GP Anshor di Surabaya

Ia menjelaskan, dengan menangkap hidup-hidup para terduga teroris, kepolisian bisa saja mendapatkan suatu informasi. Hal ini lebih bermanfaat dibanding membunuh para terduga teroris itu.

"Terutama pada penghormatan pada hak hidup dan polisi mendapatkan perspektif mungkin informasi berharga, ketimbang dibunuh semacam itu," ujar Priyo.

BACA JUGA: Ahok Mengaku Sudah di Dalam PDIP

Priyo sudah berpesan kepada Kapolri, Jenderal Sutarman dan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto harus berhati-hati ke depan terkait persoalan terorisme. Ia pun meminta DPR dan masyarakat untuk memberikan support kepada polisi untuk mencegah tindakan terorisme di Indonesia.

"Saya memberitahukan  DPR dan seluruh lini termasuk masyarakat luas untuk mendukung langkah densus dan polisi dalam rangka memberikan rasa aman dan mencegah teroris terjadi di negeri kita," kata Priyo.

BACA JUGA: Selip Lidah, Priyo Sebut SBY Bakal Tutup Usia

Seperti diketahui, Densus 88 Antiteror Polri menggerebek sebuah rumah kontrakan di Jalan H Dewantoro Gang H Hasan, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (31/12) malam. Keenam terduga teroris tewas dalam aksi penggerebekan itu. Mereka tewas setelah aksi baku tembak dengan aparat kepolisian. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Priyo: Kenaikan Elpiji Keputusan Kurang Ajar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler