Tembakau Jadi Penyumbang Terbesar APBN, AMTI: Harus Ada Aturan yang Adil & Berimbang

Selasa, 19 April 2022 – 12:50 WIB
Tembakau kering yang menjadi bahan baku rokok. Foto/ilustrasi: Ara Antoni/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) meminta pemerintah agar membuat aturan yang adil dan berimbang mengenai pertembakauan di Indonesia.

Sekretaris Jenderal AMTI Hananto Wibisono mengatakan saat ini ekosistem tembakau menjadi tulang punggung bagi 2 juta petani tembakau, 1,5 juta petani cengkih, dan jutaan karyawan, serta pelaku ritel.

BACA JUGA: Punya Ritual Khusus Setelah Buka Puasa, Reino Barack Langsung Minta Ini Kepada Syahrini

Oleh karena itu, pemerintah diminta berhati-hati dalam merumuskan kebijakan soal tembakau.

“Kami berharap ada aturan yang berimbang, semangatnya itu tidak anti regulasi. Jangan hanya aturan itu memenangkan satu pihak. Bagaimana kita bisa hidup bersama dalam sebuah aturan,” ujar Hananto dalam diskusi 'Meneropong Agenda Pengendalian Tembakau di Indonesia'.

BACA JUGA: Pelaku Usaha di NTB Gunakan FABA dari PLN untuk Bahan Bangunan yang Kokoh

Hananto menjelaskan regulasi soal tembakau seharusnya fokus pada upaya pengendalian bukan justru pelarangan.

Dia mengeluhkan pada awalnya regulasi soal tembakau dibuat untuk mengatur sebagai upaya pengendalian, namun lambat laun regulasi yang ada justru melarang total peredaran tembakau.

BACA JUGA: Pusing Hingga Mau Muntah Sebelum Naik Panggung, NIKI Zefanya Punya Ritual Khusus

Ditambah banyaknya dorongan dari organisasi masyarakat yang mendesak pemerintah untuk melarang tembakau.

Padahal, Indonesia memiliki kepentingan yang kompleks terkait tembakau.

“Meski kita peringkat keenam negara penghasil tembakau terbesar, namun jika dikelompokkan, Indonesia itu tenaga kerjanya paling besar dibanding negara-negara lain. Selain itu, Indonesia punya produk yang tidak dipunyai oleh negara lain, yakni rokok kretek. Itu khasnya Indonesia,” jelas Hananto.

Tembakau, menurut Hananto, adalah komoditas yang diandalkan oleh Pemerintah khususnya Kementerian Keuangan dalam urusan penerimaan negara melalui cukai.

Bahkan pada saat perekonomian Indonesia turun akibat pandemi Covid-19, cukai tembakau tetap berkontribusi kepada penerimaan negara.

Oleh karena itu, Hananto berharap pemerintah bersikap adil dan berimbang terhadap regulasi soal tembakau mengingat kontribusinya yang besar kepada negara.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler