jpnn.com - MALANG - Ribuan buruh linting pabrik rokok Grendel Malang heboh, langsung meninggalkan semua pekerjaannya ketika melihat Ganjar Pranowo datang, Jumat (13/10).
Para buruh linting rokok kretek yang didominasi mak-mak histeris. Teriakan mereka menggema ketika pria berambut putih itu muncul di pabrik.
BACA JUGA: Projo Deklarasikan Dukungan Untuk Ganjar, Prabowo Makin Ditinggal Pemilih Jokowi?
Mereka tak henti-hentinya memanggil nama Ganjar dan berlarian untuk mendekat, bersalaman serta foto bersama.
"Pak Ganjar, saya pengin berfoto pak. Kulo tresno njenengan, Pak," para buruh linting itu berteriak.
BACA JUGA: Lewat Dinasti Nusantara, Raja-Sultan se-Sumbar, Riau, Jambi Sampaikan Aspirasi Ini ke Ganjar Pranowo
Ada mak-mak yang sampai menaiki kursi tempat mereka duduk bekerja.
BACA JUGA: Petani Tembakau Panen Raya, Ganjar Langsung Datangi Pabrik Rokok di Jateng
Mereka melambai-lambaikan tangan sambil terus memanggil nama Ganjar.
Para buruh linting itu juga kompak menyanyikan jingle rokok Grendel di hadapan Ganjar.
Namun, mereka mengubah salah satu lirik lagu dan menggantinya dengan nama Ganjar.
"Tak ada yang bisa mengubah, tak ada yang bisa mengganti. Cintaku selalu untukmu. Pak Ganjar, Pak Ganjar."
Ganjar tersenyum mendengarkan itu.
Suami dari Bu Siti Atikoh itu pun bertepuk tangan dan dengan ramah melayani para buruh linting itu berfoto usai mereka menyanyikan lagu.
Pria berusia 54 tahun itu juga sempat belajar cara membuat rokok linting.
"Begini caranya, Pak, dimasukin tembakaunya, digulung, terus kertasnya tempel. Tarik, set, sudah jadi," ujar Sulik, 59 tahun, salah satu buruh linting paling senior di tempat itu.
Ganjar pun mencobanya. Hanya butuh sekali percobaan, dia berhasil membuat rokok linting yang menurut para buruh itu bagus.
"Pak Ganjar ternyata bisa, sekali mencoba langung jadi. Wah enggak sia-sia saya mengajari," kata Sulik.
Sulik sendiri mengaku deg-degan didatangi Ganjar. Dia tidak menyangka bisa mengobrol langsung bersama bakal calon presiden yang biasa dilihatnya di televisi.
"Pak Ganjar baik, ganteng lagi. Ya semoga Pak Ganjar selalu bisa menyejahterakan masyarakat, membuat perusahaan rokok tambah maju agar kami para buruh linting lebih sejahtera," kata Sulik.
Ganjar senang bisa bertemu dengan para buruh linting di Malang dan bercanda bersama, apalagi bisa belajar cara melinting.
"Saya melinting di sini langsung bisa, sekali coba, biasanya di Jateng saya belajar melinting hasilnya remuk. Di sini diajari teknik yang sangat tinggi," tuturnya.
Ganjar mengatakan melinting adalah pekerjaan yang sudah ada sejak Indonesia belum merdeka, dan butuh peran pemerintah agar tradisi itu lestari.
"Tugas pemerintah melindungi para buruh linting ini. Makanya penting menjaga iklim industrialisasi yang kondisif, agar pabrik rokok bisa bertahan dan kesempatan kerja ini masih ada," ujar Ganjar. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan