Tembok MTsN 9 Roboh, PDIP: Capres Anies Baswedan Menyepelekan Banjir

Jumat, 07 Oktober 2022 – 22:43 WIB
Bakal Capres 202 Anies Baswedan di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengatakan ambruknya tembok sekolah MTs Negeri 9 Jakarta akibat luapan air merupakan bukti kegagalan Gubernur Anies Baswedan.

Menurut dia, Anies seharusnya mempunyai solusi dan pencegahan saat hujan deras mengguyur Jakarta sehingga air tidak meluap dari kali.

BACA JUGA: Anies Ucapkan Selamat Kepada Heru Budi Hartono, Sebut Pilihan Jokowi Tepat

“Ya, itu faktanya. Sepatutnya Anies mengaku gagal juga meminta maaf,” ucap Gilbert saat dihubungi JPNN.com, Jumat (7/10).

Dia pun menyindir program banjir di era Anies Baswedan yang hanya mengandalkan sumur resapan. Sementara normalisasi yang seharusnya menjadi program andalan justru tak dijalankan.

BACA JUGA: Demokrat Belum Siap Berkomitmen, Anies Baswedan Diminta Bersabar

“Di mana dan berapa banyak sumur yang berfungsi? Sumur resapan banyak yang mampat dan letaknya tidak benar,” kata dia.

Kepala Badiklatda DPD PDIP DKI Jakarta ini menyebutkan Anies sejak awal selalu menyepelekan banjir.

BACA JUGA: Mas Didik Sebut Pertemuan AHY dan Anies Membawa Spirit

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu bahkan sempat mengatakan bahwa banjir di 30 RT bukan lah masalah.

“Capres Anies sebelumnya menyepelekan korban banjir dengan mengatakan jumlahnya tidak sampai 1 persen. Ini sangat menyakitkan buat korban, apalagi sekarang diikuti dengan korban jiwa, kematian 3 pelajar,” tuturnya.

Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Kamis kemarin menyebabkan robohnya tembok Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 19 Jakarta di Pinang Kalijati, Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan peristiwa itu terjadi pada pukul 14:50 WIB.

Dia menjelaskan kejadian bermula saat hujan deras menyebabkan air gorong-gorong meluap dan menggenangi area sekolah MTsN 19.

“Beberapa siswa yang sedang bermain di area taman sekolah tertimpa tembok yang roboh, karena tidak mampu menahan luapan air yang ada,” ucap Isnawa.

Menurut mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta itu, tembok yang roboh tersebut bukan dari ruangan kelas melainkan tembok di sekitar sekolah.

Akibat kejadian ini, tiga orang siswa MTsN 19 tersebut meninggal dunia, yakni Dika, Dendis, Adhan yang seluruhnya merupakan siswa kelas 8. (mcr4/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler