Lubang itu cukup besar. Kondisi tersebut tentu sangat berbahaya. Betapa tidak, peluru bisa sampai tembus ke luar venue. Beruntung, tidak ada pekerja di belakang tembok sehingga tak ada korban jiwa.
Hingga tadi malam belum ada langkah signifikan yang dilakukan kontraktor atau Panitia Besar (PB) PON. Lubang itu masih dibiarkan menganga.
PB PON mengatakan, peristiwa tersebut merupakan kecelakaan kecil dan tak perlu dibesar-besarkan. Ketua I PB PON Emrizal Pakis mengungkapkan, itu wajar terjadi di sebuah event. Apalagi, venue menembak juga masih sangat baru.
"Tidak ada yang perlu dibesar-besarkan dari kejadian ini. Hal ini hanyalah kecelakaan kecil. Jangan sampai membuat opini bahwa pertandingan akan dibatalkan," kata Emrizal kepada Jawa Pos tadi malam.
Menurut Emrizal, peristiwa tersebut terjadi karena sandbag yang berada di belakang papan target tak diganti selama empat hari berturut-turut. Itu membuat sandbag usang dan rapuh. Alhasil, karena terus-terusan menjadi sasaran tembak para atlet, sandbag pun tak mampu lagi menjadi penahan peluru.
"Ini ada miskomunikasi antara panpel dan kontraktor. Seharusnya memang diganti setiap hari. Di venue menembak mana pun, kalau tidak diganti selama empat hari, tentu akan jebol juga," ucap Emrizal.
Untuk menambal lubang itu, akan digunakan baja yang cukup tebal. Emrizal yakin baja tersebut kuat menahan tembakan. Itu pun dengan syarat sandbag di belakang papan target diganti setiap hari.
Technical Delegate Menembak Sita Razni mengungkapkan, PB Perbakin sebenarnya sudah memberikan arahan tentang venue. Namun, hal tersebut tak sepenuhnya dituruti PB PON. "Silakan nilai sendiri kualitasnya. Yang pasti, pertandingan tetap akan dijalankan setelah lubang itu ditambal," terang Sita.
Pada perkembangan yang sama, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Djoko Pekik Irianto mengaku belum tahu kondisi tersebut. "Nanti kami cek," ucap Djoko saat ditemui di venue basket kemarin.
Jika venue menembak jebol, fasilitas di beberapa arena lain sejatinya juga memprihatinkan. Di venue basket dan renang, misalnya, kondisi toiletnya belum bisa dibilang layak. Tidak ada air. Akibatnya, bau di toilet sangat menusuk hidung. (ru/ovi/c10/ca)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persiram Tetap Bertahan di ISL
Redaktur : Tim Redaksi