jpnn.com - CIREBON - Nuansa klenik ternyata masih kental di tengah zaman modern. Menjelang tahun politik, sejumlah tempat keramat justru mendapatkan pengunjung yang meningkat. Kebanyakan mereka memiliki maksud tertentu.
Ada beberapa tempat ziarah yang belakangan kerap didatangi para calon legislatif (caleg) seperti Kompleks Astana Gunung Jati, Situs Makam Mbah Kuwu Sangkan dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa.
BACA JUGA: Curi Palu Sidang, Oknum Pengacara Dipolisikan
Menurut Penghulu Masjid Agung Sang Cipta Rasa, KH Djumhur, tak sedikit para calon legislatif berdoa dan melakukan salat, terutama di malam Jumat.
"Setiap hari selalu ada caleg yang datang, baik dari pusat, provinsi, maupun daerah. Mereka datang di malam Jumat biasanya," ujar Djumhur, kepada Radar.
BACA JUGA: Pemkab Karawang Masih Butuh 5.000 PNS
Mereka umumnya berkunjung malam hari. Kadangkala ada yang tidak diketahui oleh pengurus. Mereka biasanya melakukan salat dan berdoa di dalam ruang utama masjid. Sejauh ini, hal yang dilakukan para caleg tersebut masih dalam batas wajar dan tidak menyimpang.
"Saya rasa itu lumrah, nggak ada yang keliru. Mereka datang berdoa di sini sebatas memohon kepada Allah, bukan memohon kepada yang lain," ucapnya.
BACA JUGA: Terbukti Money Politic, Caleg PKS Divonis 6 Bulan
Diungkapkannya, Masjid Agung Sang Cipta Rasa memiliki magnet bagi para peziarah. Hal ini tak lepas dari sejarah bangunan yang berdiri sejak abad 14. Masjid Agung Sang Cipta Rasa merupakan bangunan peninggalan para wali.
Masjid ini didirikan pada zaman Sunan Gunung Jati. Sebagai seorang pelopor berdirinya Kesultanan Cirebon, Sunan Gunung Jati sangat dihormati oleh masyarakat. Tak heran beberapa peninggalannya hingga kini masih dikunjungi.
Kondisi serupa juga terjadi Situs Makam Mbah Kuwu Sangkan, di Desa Cirebon Girang Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Lokasi yang jauh dari perkotaan, membuat suasana situs cocok untuk meditasi. Di lokasi ini banyak yang datang untuk tirakat.
"Biasanya bagi yang benar-benar kuat kehendakanya akan dikasih alamat," tutur pengurus situs, Gozali.
Gozali menambahkan, Situs Makam Mbah Kuwu Sangkan biasanya didatangi warga yang meminta doa untuk dilancarkan usaha, sehat jasmani dan rohani, maupun kehendak duniawi lainnya.
Bahkan, ada yang berkehendak untuk menjadi pejabat dan terpilih menjadi angota dewan. "Banyak caleg yang ingin maju datang ke sini, atau pejabat yang ingin naik pangkat juga sering ke sini," tukasnya.
Pernyataan juru kunci bukan omong kosong. Wartawan koran ini menjumpai rombongan salah seorang caleg. Rombongan tersebut terlihat menggunakan atribut partai berwarna biru putih.
Dijelaskan Gozali, Makam Mbah Kuwu Sangkan merupakan salah petilasan dari Pangeran Walangsungsang yang tak lain adalah pendiri Cirebon. Tak heran bila masyarakat banyak yang berdatangan berziarah.
Area situs ini berdekatan dengan pemakaman warga. Di sebelah barat terdapat Masjid Al-Ikhlas. Masjid ini dibangun oleh mantan Bupati Cirebon, Drs H Dedi Supardi. Lokasi petilasan terdapat di area tertutup tirai. Di sana terdapat dua buah makam pengikut Mbah Kuwu Sangkan yang disebut Maung Bodas dan Munding Bodas.
Makam Mbah Kuwu Sangkan tak pernah sepi pengunjung. Situs ini dikelola tiga juru kunci yang bekerja bergantian.
Seperti halnya tempat keramat lainnya, banyak pengemis yang mengasi rezeki di tempat tersebut.
Umumnya di tempat makam mbah kuwu sangkan, pengemis dari kalangan anak-anak. Jika para peziarah akan masuk ataupun keluar, mereka bersiap mendekat ke peziarah untuk meminta uang dari mereka. (jml)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Earth Hour Ingatkan Darurat Bumi
Redaktur : Tim Redaksi