Tempe Tahu Langka di Indonesia, Rocky Gerung Ikut Teriak

Senin, 04 Januari 2021 – 11:25 WIB
Kelangkaan tempe terjadi di sejumlah pasar. Foto: dok for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Beberapa hari terakhir masyarakat kesulitan mendapatkan tahu dan tempe. Dua jenis makanan murah tetapi berkadar protein tinggi itu memang sedang langka di pasaran.

Sejumlah pedagang mengungkapkan sudah sejak akhir Desember 2020, tempe mulai berkurang di pasaran dan kemudian menghilang di 2021.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Uang FPI di Rekening Hilang! TNI Turun Tangan, Para Guru Muda Cemas

"Tahu dan tempe memang kosong. Enggak ada pemasok tempe," kata Supriatun, pedagang sayur di kawasan Pondok Cabe kepada JPNN.com, Senin (4/1).

Dia menambahkan, stok tempe tahunya pun habis karena diburu pembeli. Biasanya perempuan berhijab ini menyimpan tahu dan tempe di kulkas sehingga bisa awet beberapa hari.

BACA JUGA: Pak Jokowi, Ini Ada Permintaan dari Perajin Tahu dan Tempe, Semoga Didengar

"Kalau normalnya sih, tempe tahu enggak cepat habis kan karena banyak pasokannya. Sekarang yang sudah dikulkas beberapa hari dan dijual masih laku," ungkapnya.

Langkanya tempe tahu ikut dikomentari pengamat dan filsuf Rocky Gerung. Dalam kanal pribadinya di YouTube, Rocky menilai, kelangkaan tempe tahu rutin terjadi.

BACA JUGA: Produsen Tempe dan Tahu Jabodetabek Terus Mogok, Mau Sampai Kapan?

Ironisnya, pemerintah tidak bisa kasih alternatif karena tempe tahu makanan pokok rakyat. Bahkan kelas menengah juga mengonsumsi tempe tahu juga produk derivatifnya.

Menurut Rocky, langkanya tempe tahu karena masalah kurs. Bahan baku tempe tahu berupa kedelai harus diimpor. Jadi setiap kali  kurs rupiah anjlok maka harga kedelai juga terdongkrak. 

Selain masalah kurs, penyebab lainnya bisa karena kartel, di mana perdagangan bebas yang membuat orang boleh saja impor.

"Kalau menyangkut kartel ada orang yang menimbun, maka ini harusnya segera diselesaikan negara. Apa karena kursnya atau kah soal permainan harga. Ini harus dicarikan solusinya secepat-cepatnya karena ini darurat perut," ucapnya.

Dia menambahkan, bertahun-tahun Indonesia selalu berhadapan dengah masalah kelangkaan kedelai. Diduga ada yang memainkan harga.

"Jadi saya menilai masyarakat kita dibebani berkali-kali dengan kecemasan-kecemasan politik, kecemasan kekerasan, sekarang kecemasan basic need (kebutuhan dasar)," ucapnya.

Menurut Rocky, ini soal hajat hidup yang harusnya diperhatikan sungguh-sungguh oleh pemerintah. Negara harus melindungi masyarakat yang paling rentan mempoleh konsumsi hariannya, tempe tahu.

"Ini betul-betul hak rakyat, bagaimana agar stoknya tersedia. Sinonim rakyat itu identik dengan tempe tahu," pungkas Rocky Gerung. (esy/jpnn)

 


Redaktur : Natalia
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler