Temuan Polri soal Pawai Bocah TK Bercadar di Probolinggo

Minggu, 19 Agustus 2018 – 15:01 WIB
BERCADAR: Para murid TK Kartika V Probolinggo yang bercadar dan membawa senjata mainan untuk pawai perayaan HUT Kemerdekaan RI, Sabtu (18/8). Foto: Twitter

jpnn.com, JAKARTA - Foto dan video murid taman kanak-kanak di Probolinggo, Jawa Timur yang tengah pawai dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Kemerdekaan RI menjadi viral dan ramai diperbincangkan. Pasalnya, anak-anak TK yang semua perempuan itu bercadar hitam dan menenteng senjata mainan dalam pawai budaya.

Banyak pihak yang mengaitkan aksi itu dengan foto-foto kelompok terorisme di Timur Tengah. Polri pun sudah turun tangan.

BACA JUGA: Respons Mabes Polri Soal Klaim Irjen Rudy Jadi Kapolda Metro

Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, jajaran Polres Probolinggo dan Kodim 0820 langsung menanganinya. Menurut Setyo, polisi dan TNI langsung berkoordinasi dengan ketua panitia pawai budaya, yakni Supaini dan Kepala TK Kartika V Hartatik.

“Pawai budaya itu rutin digelar setiap tahun untuk menyambut kemerdekaan. Tahun ini dikuti 158 peserta,” kata Setyo dalam keterangannya, Minggu (19/8).

BACA JUGA: Ini Kerupuk Pak Jenderal, Mana Kerupukmu?

Setyo menambahkan, penyelenggaraan kegiatan itu tanpa izin kepolisian. Meski demikian, aparat tetap mengamankannya.

Sementara untuk anak TK bercadar yang membawa senjata mainan, kata Setyo, bukan untuk mengaitkan dengan teroris. Menurutnya, pakaian itu hanya untuk menyesuaikan tema.

BACA JUGA: Andai Idham Aziz Jadi Wakapolri, Seniornya Pasti Mematuhinya

Tema yang diusung Bersama Perjuangan Rasulullah Kita Tingkatkan keimanan dan Ketakwaan kepada Allah SWT. “Untuk kostum dipilih karena alasan memanfaatkan properti yang ada, sehingga tidak perlu menyewa,” urai Setyo.

Perwira Polri dengan dua bintang di pundak itu memastikan pemilihan tema dan kostum dilakukan spontan tanpa ada niatan perbuatan melawan hukum. Kepala TK Kartika V bersama panitia pun sudah meminta maaf kepada masyarakat Indoneisa.

“Khususnya masyarakat Probolinggo atas kegaitan itu yang tidak ada maksud apa pun,” tambah Setyo.(cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesawat Dinonim Air Nahas, Delapan Orang Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler