jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) meminta pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla segera membuat aturan untuk membatasi importasi tembakau yang selama ini dibuka lebar.
Demikian permintaan Ketua APTI Agus Pamudji ketika bertemu Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Sekreretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Negara Jakarta, Senin (30/10).
BACA JUGA: Yakinlah, Perppu Ormas Tak Akan Gerus Elektabilitas Jokowi
Agus Pamudji mengaku senang bisa diterima langsung oleh Jokowi -sapaan Presiden-, sekaligus menyampaikan sejumlah harapan petani tembakau terkait masa depan keberlanjutan keanekaragaman budidaya tembakau yang harus dilindungi.
"Pertama kami sampaikan, pemerintah untuk segera membuat kebijakan tentang pengaturan importasi tembakau. Karena selama ini keran impor tembakau masih terbuka lebar," ucap Agus usai bertemu Presiden.
BACA JUGA: Gatot Dijagokan Jadi Cawapres Jokowi, PDIP: Terlalu Dini
Kedua, APTI berharap pemanfaatan dana bagi hasil cukai tembakau agar dioptimalkan dan dipergunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tembakau nasional.
Agus datang bersama delegasi petani tembakau 9 provinsi dari 15 provinsi yang bernaung di bawah APTI. Beberapa di antaranya asal Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Lampung, Jawa Barat, dan Sumatera Utara.
BACA JUGA: Lihat, Pak Jokowi Kumpul Bareng Anak Muda di Istana Bogor
Mereka berharap agar pemeriintah melindungi keberadaan petani tembakau dengan regulasi yang bisa memayungi. Sebab, tembakau merupakan tanaman spesifik lokal yang punya kearifan dan kedaerahan.
"Harapan kami semoga Presiden bisa segera merealisasikan cita-cita petani tembakau dalam mengamankan ekonomi. Karena
tembakau nggak hanya sekadar pertanian tapi sudah jadi kultur dan serapan ekonomi yang bagus," tambah Agus.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi dan Prabowo Masih Berkibar, Gatot Bakal Memudar
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam