Temui Warga Tionghoa, Prabowo Tegaskan Bukan Antek Tiongkok

Sabtu, 08 Desember 2018 – 16:16 WIB
Acara gala dinner bertitel Tionghoa & Binis di Mata Prabowo Subianto di Sun City Jakarta, Jumat (7/12) malam. Foto: Sabik/JawaPos.Com

jpnn.com, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto menyatakan jika kelak terpilih memimpin Indonesia akan memberikan keadilan bagi semua golongan. Mantan Danjen Kopassus itu berjanji tidak akan bersikap tebang pilih.

"Kalau nanti saya dipilih, saya paham harus menjadi pemimpin untuk semua suku, agama, ras, semua kelompok etnis," ujarnya dalam acara gala dinner bertitel Tionghoa & Bisnis di Mata Prabowo Subianto di Sun City Ballroom, Jakarta, Jumat (7/12) malam.

BACA JUGA: Makan Enak Bareng Pengusaha Tionghoa, Prabowo Ucap Hamdalah

Ketua umum Partai Gerindra itu menjelaskan, setiap warga negara memiliki hak yang sama. Menurutnya, agama dan golongan tidak bisa dijadikan patokan atas hak seseorang.

"Kalau nanti saya dipilih, saya paham harus menjadi pemimpin untuk semua suku, agama, ras, semua kelompok etnis," tuturnya di depan para pengusaha Tionghoa yang hadir.

BACA JUGA: Di Depan Para Cukong, Prabowo Klaim Junjung Tinggi Humanisme

Prabowo menegaskan, etnis apa pun boleh tinggal di Indonesia. Namun, dia juga mengajak siapa pun untuk bisa hidup rukun dan berkontribusi bagi Indonesia.

"Kalian (etnis Tionghoa, Red) bagian dari Indonesia, sama dengan suku lain. Karena itu kalian punya kewajiban yang sama, karena itu mari kita hidup rukun bersama," pungkas Prabowo.

BACA JUGA: 1.200 Purnawirawan TNI-Polri Siap Menangkan Jokowi di Jateng

Mantan Pangkostrad itu juga mengutip Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat (AS) tentang the persuit of happines. Meski mengutip Deklarasi Kemerdekaan AS, Prabowo menegaskan bahwa dirinya bukan antek asing.

"Saya bukan antek Amerika, visa ke sana aja enggak dapat. Tapi kalau ada yang baik di Amerika ya kita harus hormati," kata Prabowo.

Menurut Prabowo, dirinya juga hormat kepada Tiongkok. Namun, rasa hormat itu bukan berarti dirinya antek Tiongkok.

"Kalau saya hormat terhadap Tiongkok bukan saya anteknya Tiongkok, tapi saya hormat sejarah Tingkok, budaya Tiongkok," tambahnya.(sat/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiai Maruf dan Relawan Milenial Diskusikan Ekonomi Santri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler