Temukan Instrumen Tower Sederhana, Ben Brahim Putra Kalteng Dapat Hak Paten Internasional

Selasa, 08 September 2020 – 19:52 WIB
Ben Brahim. Foto source for jpnn

jpnn.com, KALIMANTAN TENGAH - Masyarakat Kalimantan Tengah patut berbangga mempunyai putra daerah seperti Ir Ben Brahim S Bahat. Sebab, kecerdasan mantan Bupati Kapuas dua periode itu sudah diakui sampai internasional.

Ben berhasil menemukan teknologi instrumen tower sederhana untuk melakukan pemancangan akhir tiang jembatan (erection). Penemuan Ben itu kemudian dipatenkan ke lembaga nasional dan internasional.

BACA JUGA: Pendukung Pasangan Ben-Ujang Bersorak Dapat Dukungan dari Gerindra

Temuan sarjana lulusan terbaik Program S2 ITS Surabaya ini sudah dipatenkan pada lembaga hak paten nasional pada Agustus 2010 lalu.

Sementara pengakuan dari hak paten internasional yang berpusat di Berlin, Jerman Barat, baru keluar pada akhir November 2010 lalu.

BACA JUGA: Rizky Febian Sempat Saksikan Anya Geraldine dan Ovi Rangkuti Bertengkar

Ben bercerita, temuannya tersebut didasari oleh kerisauannya melihat proses pemasangan Jembatan Khayan di Palangkaraya 2000 lalu. Kala itu, Ben menjabat sebagai pemimpin proyek tersebut.

"Saat pembangunan jembatan itu saya yang menjadi pimpinan proyeknya dan saya melihat teknologi yang digunakan untuk melakukan pemancangan rangka jembatan dengan menggunakan tiang-tiang (perancah) sangat ribet dan memakan tempat, bahkan membuat lalu lintas sungai macet karena tertutup tiang," ujar Ben.

BACA JUGA: Begini Reaksi Kiki The Potters Bila Diajak Kerja Sama Bareng Nikita Mirzani

Berkat temuaanya tersebut, pemasangan rangka baja akhir semakin mudah, murah dan tidak mengganggu lalu lintas kapal di bawah jembatan yang dibangun.

Ben Brahim mengatakan, dari hasil penelitian, dengan teknologi yang diciptakannya maka akan menghemat waktu.

Artinya bila menggunakan sistem lama memakan waktu 100 hari, maka dengan sistem instrumen tower sederhana ini hanya membutuhkan waktu 60 hari. Selain itu juga menghemat biaya hingga 47 persen.

Menurutnya, untuk melakukan pengurusan hak paten di tingkat nasional dan internasional waktu yang dibutuhkan cukup lama hingga 3 tahun dan baru pada akhir 2010 ini semua temuannya diakui dan menjadi hak patennya.

"Bagi saya tidak masalah dengan waktu yang lama, tapi saya merasa bangga sebagai orang Kalteng bisa juga diakui tingkat dunia. Dan yang jelas saya salah satu orang Indonesia yang namanya ada di lembaga hak paten internasional," kata Ben.

Selain Jembatan Kahayan, teknologi ciptaan Ben Brahim Bahat ini sudah digunakan di semua pembangunan jembatan bentang panjang di Kalimantan Tengah. Kenyataan yang patut dibanggakan oleh masyarakat Indonesia, khususnya warga Kalteng.

Kini, salah satu putra terbaik yang dimiliki oleh Indonesia itu sedang dicalonkan sebagai Gubernur Kalimantan Tengah berpasangan dengan mantan Bupati Kotawaringin Barat, Ujang Iskandar.(chi/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler