jpnn.com, JAKARTA - Peristiwa robohnya infrastruktur kembali terulang. Tiang grider Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) ambruk, Selasa (20/2) dini hari.
Tujuh korban kritis di Rumah Sakit UKI, Cawang, Jaktim. Anggota Komisi V DPR Nizar Zahro mengatakan, bukan kali ini saja terjadi kecelakaan pada proyek infrastruktur.
“Setiap kecelakaan selalu saja para pekerja yang menjadi korban,” kata Nizar kepada JPNN.com.
Nizar menambahkan dalam bulan ini saja sudah banyak terjadi kecelakaan. Pertama, ambruknya tiang pancang Tol Becakayu, Selasa (20/2) yang mengakibatkan tujuh pekerja kritis.
Kedua, ambruknya dinding di perimeter Bandara Soekarno-Hatta sesaat setelah dilewati kereta bandara pada 5 Februari 2018. Satu orang pelintas tewas dan seorang lainnya kritis.
Ketiga, jatuhnya crane pada proyek Double-double Track di Jatinegara, Jaktim 4 Februari 2018. Empat pekerja tewas.
Menurut Nizar, sejak awal sudah banyak pihak yang mengkritik pengerjaan proyek yang dilakukan secara kalap.
“Tenaga rakyat kecil dipacu untuk memenuhi ambisi presiden. Proyek dikebut siang dan malam untuk mengejar acara "peresmian" yang akan dilakukan oleh presiden,” katanya.
Dia menambahkan porsi kerja yang di luar kemampuan manusia menjadikan proyek terkesan dikerjakan asal-asalan.
Maka, kata Nizar, tidak heran jika satu per satu mulai bermunculan kecelakaan.
Paling menyedihkan, lanjut dia, meskipun sudah berkali-kali jatuh korban, tidak ada evaluasi yang dilakukan.
“Anjing menggonggong khafilah tetap berlalu. Sebuah ungkapan yang menggambarkan betapa pemerintah tidak memedulikan hujan kritik dari masyarakat,” jelasnya.
Ketua Umum Satria Gerindra ini mengatakan proyek-proyek pun terus dikerjakan dengan tidak mengindahkan keselamatan pekerja dan masyarakat yang melintas. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Marak Kecelakaan Kerja, Menaker Bakal Lakukan Ini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sering Celaka, Proyek Infrastruktur Dihentikan Sementara
Redaktur & Reporter : Boy