jpnn.com, LAMPUNG SELATAN - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam aktivitas erupsi lontaran abu vulkanik setinggi sekitar 1.500 meter dari atas puncak Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Provinsi Lampung.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Andi Suardi mengatakan telah terjadi erupsi pada Jumat, 12 Mei 2023 pukul 23:20 WIB.
BACA JUGA: Gunung Anak Krakatau Erupsi Lagi, Begini Catatan PVMBG
Tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.500 meter di atas puncak, sekitar 1.657 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 70 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 26 detik," kata Andi Suardi dikutip dari Antara, Jumat (12/5).
BACA JUGA: Gunung Anak Krakatau Erupsi Lagi, Berbahaya?
Dia pun mengimbau masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius lima kilometer.
"Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III siaga dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung, tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer," katanya.
BACA JUGA: Gunung Anak Krakatau Erupsi 3 kali
Sebelumnya pada hari yang sama, PVMBG melaporkan telah terjadi erupsi di Gunung Anak Krakatau yang berlokasi di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
"Terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau pada Jumat, 12 Mei 2023, pukul 09:20 WIB. Tinggi kolom letusan teramati lebih kurang 2.500 meter di atas puncak," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau Deny Mardiono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Deny menjelaskan kolom abu erupsi terlihat berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya.
Erupsi itu terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi 42 detik. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gunung Anak Krakatau Erupsi, Begini Penampakan Semburan Abu
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan