Tengah Malam ke RS, Gubernur Ganteng Berang...Lihat tuh

Sabtu, 21 Januari 2017 – 07:00 WIB
Gubernur Jambi Zumi Zola Jum'at (20/1) dini hari sekitar pukul 00.30, sidak mendatangi RS Raden Mattaher Jambi. Foto: Fathul Mubarok/Jambi Ekspres

jpnn.com - jpnn.com - Gubernur Jambi Zumi Zola mendadak mendatangi RSUD Raden Mataher, kemarin (20/1) dini hari sekitar pukul 00.30,

Kenyataan yang dilihatnya di RS milik Pemprov Jambi itu membuat Zola emosi dan mengamuk.

BACA JUGA: Lihat, Gubernur Ganteng Orasi Kasus Penistaan Agama

Pasalnya, Zola mendapati petugas sedang tertidur lelap dan tidak berjaga.

Zola menggedor pintu ruangan yang dipakai petugas untuk tidur. Setelah itu, barulah petugas terbangun dan panik dengan kedatangan Gubernur tersebut.

Zola mengatakan sidak tengah malam yang dilakukannya itu, adalah untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat. Dimana, setelah pukul 00.00, pelayanan RSUD menurun drastis.

Petugas yang berjaga, tidak bisa lagi dihubungi. "Mereka tidur. Kan seharusnya tetap berjaga, orang sakit kan tidak mengenal waktu. Bisa kapan saja membutuhkan batuan tenaga medis atau perawat," katanya.

Menurut yang dilihatnya, petugas yang berjaga malam membawa telephone ke dalam ruangan supaya bisa tidur.

Ini tidak dibenarkan, apalagi untuk melayani kelas III, yang kebanyakan pasien pemegang BPJS dan dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.

"Saya sampaikan ke Plt Dirut RSUD, PNS yang tak disiplin silakan pindah jika tak bisa bekerja. Untuk tenaga honor yang tidak disiplin, kita kemarin sudah lepas 59 orang. Tidak tertutup kemungkinan akan kita lepas lagi," katanya.

Menurutnya, jumlah tenaga honor di RSUD melebihi kebutuhan. Logikanya, jika tenaga berlebih seharusnya pelayanan juga lebih maksimal.

Kemudian, mengenai fasilitas RS juga didapatinya masih buruk. Seperti banyak ruangan yang tidak berfungsi sarana dan prasarananya. Seperti bel di kamar, tidak berfungsi sehingga harus diakali dengan telepon.

"Itu ada sejak tahun 2013, dan tahun 2014 sudah rusak baru satu tahun. Ada juga catatan keuangan. Ada pemasukan parkir, dan lain sebagainya. Saya akan kirimkan Inspektorat untuk mengaudit runyamnya persoalan di sini seperti apa. Persoalan RSUD ini sudah seperti benang kusut. Menurutnya jangan sampai ada pegawai yang tiba-tiba memiliki mobil bagus," katanya.

Kemudian dia mendapati ada juga kamar yang kapasitasnya sudah tidak layak. RSUD menumpuk pasien dalam satu kamar karena kamar lainnya tidak bisa digunakan.

Kamar harus layak, untuk kenyamanan pasien. "Sementara ketika kami akan anggarkan, tidak bisa. Karena belum waktunya," katanya.

Dia mengatakan jangan ada yang melindungi dan menutup-nutupi persoalan yang ada di RSUD ini. Zola dengan emosi dan setengah berteriak mengatakan jika ada yang melakukan itu akan dibawa ke tanah hukum, siapa pun orangnya.

"Yang melakukan itu, benar-benar tidak punya hati. Kasian kan masyarakat, lihat saja tadi. Kalau terbukti bersalah, akan saya laporkan ke kejaksaan, siapapun itu," katanya.

Atas temuan yang didapatinya saat sidak tersebut, Zola meminta agar Plt Dirut langsung menindak lanjuti. Termasuk terhadap petugas tak disiplin. Dirinya akan terus memantau yang terjadi di RSUD ini.

Berdasarkan informasi yang didapat, belasan petugas RSUD menerima Surat Peringatan (SP) akibat kedapatan tidak disiplin oleh Gubernur Jambi. Paling tidak, 13 orang menerima SP tersebut kemarin.

Drg. Iwan Hendrawan Plt Dirut RSUD Raden Mataher tidak membantah telah mengeluarkan SP terhadap belasan pegawai RSUD tersebut.

Menurutnya, pegawai yang dapat SP adalah Security dan perawat. "Tapi saya lagi rapat di Jakarta, data lengkapnya saya tidak pegang," tandasnya. (enn/mui)

 


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler