Tentang Keputusan WHO, Siti Fadilah: Saya Melawan dengan Ilmu dan Substansi

Kamis, 01 Juli 2021 – 23:39 WIB
Siti Fadilah Supari. Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyebut pentingnya penelitian berbasis ilmiah di dalam melawan narasi pandemi oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

Siti mengatakan itu saat menganalisis perbedaan sikap Indonesia dengan China melawan keputusan WHO tentang pandemi flu burung dan COVID-19.

BACA JUGA: WHO Puji Program Vaksinasi Covid-19 Indonesia, Tersukses Kedua di Asia

"Saya melawan dengan ilmu. Saya melawan substansi," kata ahli jantung itu saat diskusi virtual yang disiarkan Partai Gelora di YouTube, Kamis (1/7).

Siti kemudian bercerita Indonesia pernah menolak keputusan WHO telah terjadinya pandemi flu burung yang episentrumnya di Kabupaten Karo, Sumatra Utara.

BACA JUGA: Angka Rerata Kasus Covid-19 Sudah Melampaui Standar WHO, Waspada!

WHO, kata dia, sudah membuat isu terjadi penularan flu burung antarmanusia di Indonesia yang diawali dari unggas.

Alumnus Universitas Gadjah Mada itu kemudian mengecek dan meneliti langsung ke lapangan atas isu dar WHO.

BACA JUGA: True Beauty dan A Girl Who Can See Smell, Drakor Terbaru di NET

Menurut Siti, hasil penelitian justru menyatakan tidak ada reseptor yang bisa menghubungkan penyakit flu burung dari unggas ke manusia. Begitu juga tidak adanya reseptor antarmanusia menulari flu burung. 

"Ada temuan saintifik, maka mereka (WHO, red) mundur teratur," ujar wanita kelahiran Jawa Barat itu.

Namun, Siti tidak melihat perlawanan dari sisi saintifik guna melawan keputusan WHO tentang pandemi COVID-19 di China.

China tampak tidak berdaya melawan keputusan pandemi, sehingga penularan COVID-19 menjalar ke negara lain hingga Indonesia.

"Episentrumnya di Wuhan, China, kendali di mereka (WHO, red), karena WHO diizinkan mengatakan itu pandemic di Wuhan," bebernya.

Menurut Siti, dukungan pemerintah di dunia juga kuat pada saat Indonesia melawan keputusan WHO tentang pandemi flu burung. Di sisi lain, Siti tidak melihat negara dunia bersatu melawan penetapan pandemi COVID-19 yang episentrumnya di Wuhan, China.

"Waktu itu dunia berpihak ke kita. Menkes di seluruh dunia, hampir 80 persen ada di belakang Indonesia," beber dia. (


Redaktur : Adil
Reporter : Adil, Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler