Tentang Pemulangan WNI, Indonesia Belajar dari Pengalaman AS dan Jepang

Kamis, 30 Januari 2020 – 18:10 WIB
Plt Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah (kiri). Foto: Instagram #teukufaizasyah

jpnn.com, JAKARTA - Plt Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah menyadari beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS) dan Jepang telah melakukan evakuasi warganya dari wilayah terdampak virus Corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Di sisi lain, Indonesia hingga kini belum melakukan evakuasi WNI dari Hubei.

Faizasyah mengatakan Indonesia akan belajar dari pengalaman AS dan Jepang ketika memulangkan warganya dari Hubei.

BACA JUGA: Para Menteri Rapat Tertutup di Setneg, Belum Ada Keputusan soal Evakuasi WNI dari Wuhan

Sebab, Indonesia membuka opsi untuk memulangkan WNI dari Hubei. Mengacu data Kemenlu pada Rabu (29/1), terdapat 243 WNI di Provinsi Hubei, China.

"Justru dari pengalaman pemulangan Amerika dan Jepang, kami bisa belajar pengalaman mereka mengekstraksi masyarakat mereka dari wilayah terdampak," ucap dia ditemui di kantor Kemenkominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (30/1).

BACA JUGA: Data Terbaru Jumlah Korban Meninggal Akibat Virus Corona di Tiongkok

Jika opsi pemulangan dilaksanakan, kata Faizasyah, Indonesia tidak ingin terjadi kendala. Indonesia menginginkan proses pemulangan WNI efisien sehingga perlu belajar dari AS dan Jepang.

"Mudah-mudahan dari pengalaman itu, saat nanti kami melakukan pemulangan, maka menjadi lebih efisien dan efektif dalam pelaksanaannya," ungkap dia.

BACA JUGA: Pemerintah Kirim Uang Tunai kepada WNI di Area Karantina Virus Corona

Dalam kesempatan ini, Faizasyah meminta publik tidak membandingkan upaya pemerintah Indonesia dengan Jepang dan AS terkait pemulangan warganya. Saat ini, Indonesia menunggu giliran agar mendapat restu China untuk memulangkan WNI.

“Kalau melihat ini suatu rangkaian, katakanlah seperti kereta api mau masuk stasiun, semua rangkaian itu sudah sejajar untuk gantian masuk ke wilayah terdampak. Kami juga salah satu dalam posisi mau masuk," timpal dia.(mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler