JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merasa tersinggung dengan pernyataan politisi Partai Golkar, Hadjriyanto Y Tohari, yang mensinyalir adanya upaya menjual nama Jusuf Kalla sebagai calon presiden (capres) hanya untuk komoditas politik. Ketua DPP PPP Arwani Thomafi menegaskan, penetapan dan deklarasi capres yang akan diusung PPP pada Pilpres 2014 mendatang merupakan urusan internal partai yang tidak bisa direcoki partai lain.
Kepada wartawan di Jakarta, Selasa (24/7), Arwani menyatakan, PPP sudah memiliki mekanisme internal tentang penjaringan, penentuan dan deklarasi capres. Karenanya Arwani menganggap jika ada politisi di luar PPP berkomentar soal capres dari partai berlambang Ka'bah itu, sama saja dengan intervensi.
"Kalau ada pihak di luar PPP mendesak agar kami mendeklarasikan nama capres, itu sudah sama saja intervensi. Kami sudah memiliki sistem dan mekanisme yang mapan," ucap Arwani.
Ketua DPP PPP yang membidangi informasi dan komunikasi itu mengakui bahwa sejumlah nama memang beredar di internal PPP termasuk mantan Ketua Umum Golkar, Jusuf Kalla. Nama lain yang juga muncul adalah Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Khofifah Indar Parawansa, serta ketua umum PPP Suryadharma Ali.
Namun Arwani membantah anggapan bahwa keputusan PPP mengungkap nama-nama capres yang beredar itu dianggap sebagai pencitraan. "Nama-nama itu muncul karena ada aspirasi yang munculdi Mukernas Kediri lalu," kilahnya.
Ditegaskannya, nama-nama kandidat capres yang muncul akan dimatangkan pada Mukernas II pada 2013 mendatang. Sementara untuk penentuan waktu deklarasinya, Arwani mengatakan hal itu akan dilakukan setelah ada hasil akhir Pemilu legislatif 2014. "Semuanya akan jelas setelah Pemilu legislatif 2014," ucapnya.
Sebelumnya Ketua DPP Golkar Hadjriyanto Y Tohari mengingatkan partai-partai yang mengusung nama JK tidak sekedar memanfaatkan mantan Wapres itu untuk mendongkrak citra agar mendulang banyak suara pada Pemilu legislatif 2014 nanti. Menurutnya, jika partai-partai di luar Golkar memang serius mengusung JK maka sebaiknya segera ditetapkan dan diklarasikan. "Nama beliau jangan hanya dijadikan komoditi di media massa terutama untuk pencitraan," pungkas tokoh muda Muhammadiyah itu.
Pernyataan Hadjriyanto itu sebagai respon setelah sebelumnya PPP menyebut JK dalam posisi teratas dalam nama-nama capres dari partai pimpinan Suryadharma Ali itu. PPP menganggap JK sebagai Ketua Umum Dewan Masjid, memiliki kedekatan secara psikologis politik dengan umat Islam termasuk di PPP.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Ingatkan Partai Lain Agar Tak Jual Nama JK
Redaktur : Tim Redaksi