Tepis Isu Provokatif, Tokoh Adat dan Tokoh Agama Gelar Pertemuan

Jumat, 16 Maret 2012 – 10:20 WIB
SINGKAWANG/LANDAK/SANGGAU - Pemerintah Kota, Kepolisian Resort, Kasdim (TNI), Tokoh Agama dan Adat Kota Singkawang sepakat menjaga kedamaian dan ketertiban kota ini. Masyarakat diimbau  menghindari isu-isu yang sifatnya provokatif.

Hal tersebut merupakan hasil rapat koordinasi guna menyikapi kejadian di Pontianak. Peremuan dilaksanakan di ruang Wakil Walikota Singkawang, Kamis (15/3). Hadir dalam kesempatan itu, Sekda, Kapolres, Kasdim 1202/Singkawang, Kepala Bankesbangpolinmas, Kakanwilkemenag Kota, Kasatpol PP, tokoh Agama dan Tokoh masyarakat Kota Singkawang.
 
Sekda Kota Singkawang, Syech Bandar menyatakan menyikapi hal tersebut, maka pihaknya memerintahkan seluruh lurah dan camat untuk lebih sensitif di lingkungan masing-masing.
 “Selama ini Singkawang kondusif, agar tidak sampai terjadi hal-hal yang merugikan, mari secara bersama lakukan pembendungan terhadap hal-hal yang bisa merusak ketentraman dan kedamaian kota ini,” kata Syech Bandar.

Penegasan juga disampaikan Kapolres Singkawang, AKBP Prianto. Apa yang terjadi di Kota Pontianak sudah ditangani oleh pihak kepolisian. Pihaknya yakin, kalau bersama-sama selalu mengedepankan kedamaian, apa yang terjadi di luar tidak sampai terjadi di kota ini.

“Dukungan semua elemen sangat penting, terlebih para tokoh Agama dan Adat, karena mereka memiliki pengaruh, tujuannya jika ada kejadian di tengah masyarakat bisa langsung  diselesaikan,” katanya. Terpenting, dikatakan Kapolres semua elemen harus mencegah jika ada pihak yang akan mengirimkan masa dari kota ini ke daerah lain.
“Kepolisian melarang adanya pengiriman masa ke luar,” katanya.

Dukungan juga diberikan dari Kasdim 1202/Singkawang, Amansius. Pihaknya juga telah mendapatkan instruksi langsung dari Pangdam. Dimana harus mendukung Kepolisian dan Pemerintah Kota Singkawang agar permasalahan yang terjadi di Pontianak tidak sampai menyebar.

 “Kita diperintah kan berkoordinasi dengan polisi ataupun pemerintah, untuk mencegah pengiriman masa ke Pontianak,” katanya. Dikhawatirkan, lanjut Amansius, apa yang terjadi di Pontianak, disebarkan kemudian diterima masyarakat yang awam. Bisa saja menambah besarnya masalah tersebut.
 
“Ditakutkan karena salah penafsiran bisa membuat besar masalah tersebut, kita berharap masalah ini tidak berkembang,” katanya.

Sementara Kepala Kanwilkemenag Kota Singkawang, Jawani mengharapkan pertemuan kali ini ditindaklanjuti dengan melaksanakan pertemuan lintas agama dan lintas adat di Lingkungan Kecamatan atau Kelurahan.

“Kita berharap kepada Pemkot untuk menindaklanjutinya dengan pertemuan di tingkat Kecamatan atau kelurahan,” katanya.

Gelar Pertemuan
Hal yang sama juga dilaksanakan di Landak. Tokoh agama, adat, masyarakat dan  organisasi masyarakat (ormas) hadir dalam pertemuan Kamis (15/3) di aula kantor Bupati Landak. Hal ini dilakukan melihat suhu yang menghangat di Kota Pontianak.

Acara ini dihadiri Kapolres Landak AKBP HV Sihombing, dan Sekda Landak Ludis yang juga sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Landak, Damramil Ngabang, Damyon Armed, dan  Kasat Pol PP.

Kapolres Landak menegaskan masyarakat jangan mudah terpancing isu yang tidak benar. Kapolres juga meminta agar para tokoh agama dan tokoh ada di Kabupaten Landak serta Bupati Landak agar menyampaikan hal tersebut kepada kemasyarakat.
 
Kapolres menerangkan peristiwa di Pontianak hanya pertengkaran mulut dan tidak ada bentrok fisik.

”Sampai saat ini situasi kondusif,” ujarnya.

Dalam  pertemuan lebih 2  jam itu, para tokoh agama, dan tokoh adat bersepakat tidak akan menangapi isu yang tidak benar. Para tokoh agama, dan tokoh adapt diminta agar menyampaikan lewat tempat ibadah untuk menerangkan situasi yang sebenarnya, yakni aman, damai dan terkendali.

Jangan percayai upaya provokatif lewat SMS serta jejaring social lainnya. Menjaga situasi yang selama ini sudah kondusif adalahyangterbaik. Percayakan semua penyelesaian masalah tersebut kepada aparat.

Ditempat yang sama Ludis menghimbau, seluruh ketua DAD kecamatan yang hadir, setelah sampai ke kecamata masing-masing memberikan informasi yang sebenarnya. Tujuannya, supaya warga tidak terpancing. Jika ada inforamasi kurang baik segera koordinasikan, supaya dapat diantisipasi secepatnya.

Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM)  Kabupaten Landak Marwan menyambut baik pertemuan ini.

Gelar Koordinasi
Demikian juga di Kepolisian Resor Sanggau. Kamis (15/3) menggelar koordinasi bersama Pemkab Sanggau, Tokoh Adat, Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat serta pejabat di lingkungan Pemkab Sanggau guna melakukan antisipasi terhadap isu yang saat ini sedang memanas di Kalimantan Barat terkait konflik beberapa waktu lalu.

Bupati Sanggau, Setiman H. Sudin kepada Pontianak Post kemarin mengatakan bahwa rapat koordinasi tersebut sebagai bentuk upaya mencegah isu tersebut semakin meluas dan diterima secara salah oleh masyarakat.

"Kita berupaya agar masyarakat di Sanggau tidak terprovokasi dengan isu yang tidak jelas dan jangan cepat terpancing. Karena itu saya selaku Bupati Sanggau bersama aparat keamanan dan tokoh adat, tokoh agama serta tokoh masyarakat melakukan koordinasi secepatnya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat," katanya.
 
Setiman juga mengatakan beberapa kasus konflik yang terjadi di Kalbar cukup menjadi pelajaran kita bersama, dan jangan sampai kerukunan yang ada saat ini kembali tercoreng akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab dan ingin mengambil kesempatan.
 
Sekretaris DAD Kabupaten Sanggau, Suhardi TB juga mengatakan hal yang sama. Bahwa pihaknya sudah berkomitmen untuk menjaga kedamaian dan keharmonisan khususnya di Kabupaten Sanggau.

"Kita tetap berharap masyarakat di Sanggau bisa tetap aman dan terkendali. Jangan termakan isu yang tidak jelas dan jangan mudah terprovokasi," harapnya.

Sementara itu, Kapolres Sanggau, AKBP Winarto mengharapkan kepada masyarakat Sanggau tetap tenang dan tidak terprovokasi sms atau edaran-edaran yang tidak jelas dan mengundang perpecahan. Kepolisian juga melalui Polsek yang ada di setiap kecamatan juga menggelar koordinasi serempak untuk membahas persoalan ini.

Beberapa daerah lain seperti Ketapang, juga menggelar pertemuan sejenis yang dipusatkan di kantor Bupati. (sgg/fah/wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gunakan Tangki Rakitan, Penimbun BBM Diringkus

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler